"Jadi apa yang menurut kamu benar?"
"Aku tidak melakukan tindakan kecurangan."
Roseline berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah jendela, yang menampakkan hamparan kota Bandung dan rumah-rumah warga.
"Lalu, mengapa berita itu bisa tersebar? Apalagi yang menyebarkan itu adalah Belania, orang yang sama-sama bekerja di bidang ini."
"Maaf, Bu Roseline." Keke menyela. "Semua orang juga tahu, bahwa Belania sedari dulu sering menyerang Lusi dan mengatainya. Bahkan Avilia saja tahu. Sekarang, apa kalian percaya dengan tuduhan wanita ular itu?"
Lusi meraih tangan Keke dan menggeleng pelan.
"Aku juga tahu masalah di antara kalian. Tapi lihat internet sekarang, tidak ada lagi komentar baik di dalamnya. Dan kalian juga belum melakukan klarifikasi apa pun."
"Avilia, nyalakan televisi."
"Baik, Bu."
Di televisi menyiarkan konferensi pers yang dilakukan Belania di depan wartawan dan media online. Wanita itu terlihat menangis saat mengatakan semuanya di depan kamera.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com