Dua orang dewasa itu tengah duduk di gazebo depan rumah mereka sambil tertawa terpingkal-pingkal. Si perempuan tengah menutup mulutnya dengan mata yang nyaring tak terlihat, dan si lelaki pun sama hanya saja dia tidak menutup mulut. Dian kembali mengupas kacang rebusnya, mengunyah dua kacang yang berukuran cukup besar dengan rasa manis itu begitu cepat. Kacang rebus dalam mangkok besar nyaris habis, mereka mengobrol terus sampai-sampai tak sadar jika senja hampir menampakan diri.
Aisyah menghembuskan napas panjangnya, membenarkan kaos merah yang dia gunakan, dan berkata, "Anak-anak tumben belum pulang."
"Bukannya baru pergi ya? Biasanya kalau baru berangkat jam setengah lima pulangnya nanti sebelum adzan maghrib atau nyaris adzan maghrib."
Aisyah lupa dengan hal itu, yang dia ingat hanyalah anak-anaknya pulang hari ini. Hanya itu yang ada di dalam kepalanya, tak ada yang lebih, dan tak ada pula yang kurang, "Oh iya Pa, besok mau makan apa?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com