Aku sekarang di kenal sebagai pembunuh aku kira apa yang gua fikirkan selama ini semuanya salah,kini aku menjadi bulanan oleh teman kelas ku aku sendiri nggak tau apakah loly dan mily di pihak mereka atau jangan-jangan rian, ardi, arga di pihak mereka juga.Kini lisa yang selalu di samping aku di saat aku di buly oleh loly telah tidak ada.Aku harus kuat tanpa pembelaan orang lain,aku harus lebih sabar menghadapinya,aku selalu ingin terlihat senyum di hadapan mereka.
Jam mata pelajaran kedua telah di mulai.
10:30
aku cuman duduk melamun di kursih aku dimana teman - teman aku yang lain memperhatikan aku,kadang - kadang dia berbisik entah apa yang dikatakan nya,kini aku merasa lebih di kucilkan sebelum nya.Mudahan apa yang gua rasaiin sekarang sebuah mimpi atau halusinasi ku saja.
"Hey lily,sst lily kamu di panggil maju kedepan kerjaiin soal selanjutnya,"kata loly,Kemudian aku maju kerjain soal fisika yang semampu aku tau.
"lily kenapa si,kayak banyak pikiran gitu," kata mily.
"Hmmm mungkin karena ani,itu sebabnya dia keliatan banyak fikiran begitu," kata loly.
"ani kenapa ke lily," tanya mily.
"tadik itu pas kami berdua aku dan rian dari pintu gerbang untuk bantu lily lolos dari satpam terus kami berhasil tau - tau nya ada guru matematika masuk," kata loly.
"nah terus- terus," kata mily yang penasaran.
"hmm terus ani samperin kita lagi duduk yang capek kenna hukuman dari ibu mira,terus ani ledekin lily dasar kamu pembunuh teman sendiri padahal lily nggak salah," kata loly
"oww gitu benar-benar itu cewek gatal ya,perlu kasih pelajaran si itu cewek," kata mily
"ya boleh juga,aku nggak senang aja si teman aku,"tiba- tiba pak dody menegur loly dan mily yang lagi cerita dalam pelajaran dia.
"aahmmm kalian berdua maju di depan dan cerita di depan yang kalian cerita tadik," kata pak dody
"ahmmm," kata loly yang tiba-tiba diam.
"Rasi'in lu kenna tegur,Wooooo,"kemudian teman-teman aku melempari loly dan mily make kertas.
"Woooooo tukang gosip," kata teman kelas aku yang lain.
"Sudah-sudah jangan berisik kalo kalian berisik lagi,bapak akan kasih PR ke kalian kerjaiin soal dari bab 3 sampai bab10,kalian mau,"kata pak dody.
"ya ampun pak,ampun,kata teman aku yang lain.
"bagus jangan berisik,lily lanjutkan,"kata pak dody kemudian aku selesai mengerjakan soal yang ada di papan tulis.
"saya sudah selesai pak,"kata aku kemudian pak dody berdiri dari bangku dia untuk melihat kerja aku.
"biar bapak liat ehmmmm hasil kerja kamu benar semua silahkan kamu duduk,dan tepuk tangan untuk lily,"
di tengah suara tepukan penghargaan aku tiba-tiba ada seorang siswa sorakin aku lalu lempari aku make kertas.
"woooooo," teriak orang itu
"eh tadik siapa teriak," kata pak dody,semua teman kelas aku menunjuk ke arah dia termasuk ani.
"dia pak," kata ani.
"kamu maju kedepan," kata pak dody.
"yah ampun pak'ampun pak," kata siswa itu
"arrrrgh ampun-ampun tidak ada ampun buat kamu,sekarang kamu kerjain yang bapak bilang tadik dan kumpul di ruangan bapak paham atau nilai kamu merah semua," kata pak dody
"i'ia pak paham," kata siswa itu
"sekarang kamu duduk," kata pak dody yang menyuruh dia duduk.Kemudian teman- teman aku sorakin dia dan lemparin make kertas.
"Woooooo,"kata teman aku
"DIAAAAAAAMMMM,"kata guru aku.kemudian teman aku diam semua.
"Haaaah bagus,kita lanjut," kata pak dody
TRIIINGGG bel mata pelajaran telah berbunyi menandakan waktu pulang.
"baik anak- anak mata pelajaran kita akhiri dulu,ada pr buat kalian kerjakan soal no satu sampai lima buat kamu tadik kerjakan juga dan di kumpul besok paham,"kata guru aku kemudian dia berdiri dari kursih dia meninggalkan kelas tiba - tiba orang yang lempari aku kertas tadik datang.
"Ehh gara - gara lo gua di kasi PR lebih sama pak dody pokok nya lo kerjain PR gua,"kata orang itu kemudian rian berdiri di samping aku membelain aku.
"Wooo maksd lo apa brro suruh lily kerjain PR lo,kan lo yang cari masalah lemparin lily make kertas terus lo teriakin dia," kata rian yang majuin cowok itu.
"Haah gua tidak ada urusan sama LO,Lo jangan mentang - mentang ketua kelas di sini terus Lo,"sambil nunjuk - nunjuk dadah rian."sok jago di hadapan orang sok berkuasa,emang gua takut sama lo," kata orang itu yang menantang rian
"Hahah" kemudian rian menghajar muka orang itu.
BUG!
"Sialan rian," tiba -tiba serangan dia ti tahan oleh ardi.
TAG!
"Heh lo jangan ikut campur ya gua tidak ada urusan sama lo,gua cuman ada urusan rian dengan lily,"kata orang itu dengan tatapan yang menantang.
"oh gitu kalo lo berurusan sama mereka berdua sama halnya lo berurusan gua juga," kata ardi.
"oh gitu,"kata orang itu kemudian dia meninju muka ardi
BUG ! sontak orang - orang dalam kelas kaget melihatnya
"bawa dia ke tempat sepi kita hajar," kata ardi.
"ok bosku dengan senang hati,bantu gua megang dia," kata rian dimana orang itu di pegang sekuat- kuat dan lalu di seret ke tempat sepi di sekolah terjadilah keramaian di tempat untung nya teman kelas aku sendiri.
"Lo sok jago ya lo maju,"kata ardi yang siap - siap menangkis serangan dari orang itu.
"Hah ok,"kemudian orang itu menggerak gerakan kepla dia menandakan dia siap.
"Rasakan ini," ardi menangkis pukulan dia kemudian ardi tonjok muka dia.
BUG!
Orang itu mundur kebelakang.
"Hufft masih kurang," kata orang itu kemudian giliran rian maju.
"Ayo,"kata rian yang menantang juga
"Oklah kalau begitu," kemudian rian kenak tonjokan dari orang itu.
BUG!
"Kurang keras bagaimana kalo begini,"Rian menendang orang itu sampai terjatuh.
BUG!
"Awwww ah sial,"ardi dan rian berdiri didepan dia yang siapa gebukin orang itu sampai babak belur
BUG ! BUG! BUG ! BUG!.
Suara pukulan dari rian dan ardi
"Hentikan kalian berdua," teriak aku.
"Hah untung pacar gua selamatin lo kalo kagak lo udah masuk di rumah sakit," kata rian
"hah udah hentikan kasian orang itu," kata aku melihat kondisi dia babak belur.
"Makanya itu omongan di jaga,cuih kita pergi dari sini," kata rian dan loly dan mily menghampiri aku.
"Hah ya ampun,kenapa dia,"kata loly melihat orang itu tergeletak di tanah.
"Seperti di kenna amukan massa," kata mily.
"kita pulang aja yuk," kata aku.
"o'oh ok," kata loly
kami semua pun bubar meninggalkan orang itu.
Dan kisah aku masih berlanjut