webnovel

Lelaki Dalam Kabut

Bagi Mimi, mimpi adalah bagian dari kenyataan. Apapun yang hadir dalam mimpinya akan hadir pula di dunia nyata. Namun ada satu mimpi yang tak kunjung jadi nyata, mimpi tentang lelaki yang wajahnya selalu tertutup kabut. Berbagai petunjuk hadir tentang lelaki dalam kabut tersebut, namun Mimi tak juga menemukan lelaki itu didunia nyata. Sahabatnya menganggap Mimi sudah gila karena jatuh cinta pada lelaki dalam mimpi yang bahkan tak diketahui wajahnya seperti apa. Dia juga mengabaikan cinta yang nyata ada dihadapannya karena lelaki kabut itu. Apakah lelaki itu memang benar-benar ada? Dan apakah yang dirasakan Mimi adalah cinta atau obsesi semata? Akankah pencarian Mimi membuahkan hasil? 

Zianaabia_79 · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
74 Chs

Teman-teman, Aku Mau...

Setelah pertemuan itu, Mimi dan Tama disibukan dengan persiapan acara lamaran. Walau tak pernah bertemu langsung, tapi mereka rutin berkomunikasi untuk membahas persiapan acara. Orang tua dan keluarga juga banyak membantu mereka. Rani yang paling bersemangat membantu persiapan acara mereka. Mendesign baju couple untuk Tama dan Mimi juga dilakukan oleh Rani. Dan tepat empat hari sebelum acara lamaran, persiapan sudah selesai semua. Jadi Mimi dan Tama sudah bisa menenangkan diri. Tinggal satu hal yang belum mereka lakukan, yaitu memberi tahu teman-teman mereka.

Mimi : Assalamu'alaikum Tam, tenan-teman bagaimana? Kapan rencananya mau memberi tahu mereka?

Tulis Mimi lewat pesan singkat. Tak lama Tama sudah membalas pesan itu.

Tama : Wa'alaikumussalam Mi, rencananya aku mau memberi tahu Edo dan Irfan, atau sekalian saja kita undang mereka semua besok untuk datang ke Cafe, jadi kita berdua langsung memberi tahu mereka disana.

Mimi : Yang ngundang kamu ya?

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com