webnovel

Lelaki Dalam Kabut

Bagi Mimi, mimpi adalah bagian dari kenyataan. Apapun yang hadir dalam mimpinya akan hadir pula di dunia nyata. Namun ada satu mimpi yang tak kunjung jadi nyata, mimpi tentang lelaki yang wajahnya selalu tertutup kabut. Berbagai petunjuk hadir tentang lelaki dalam kabut tersebut, namun Mimi tak juga menemukan lelaki itu didunia nyata. Sahabatnya menganggap Mimi sudah gila karena jatuh cinta pada lelaki dalam mimpi yang bahkan tak diketahui wajahnya seperti apa. Dia juga mengabaikan cinta yang nyata ada dihadapannya karena lelaki kabut itu. Apakah lelaki itu memang benar-benar ada? Dan apakah yang dirasakan Mimi adalah cinta atau obsesi semata? Akankah pencarian Mimi membuahkan hasil? 

Zianaabia_79 · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
74 Chs

Melepaskannya...

"Jadi kapan hari bahagia kalian?" tanya Sisi pada Mimi saat mereka tengah menunggu kuliah dimulai.

"Insya Allah sebelum Ramadhan, kami akad dulu Si, setelah lebaran baru resepsi. Kemarin ini sudah ada rapat panitia pertama."

"Lho kok dipisah gitu? Apa malah ngga repot?"

"Tadinya sih mau habis lebaran semua, tapi Tama minta maunya Ramadhan kami sudah sah. Tapi kalau resepsi dadakan juga repot. Akhirnya diambil jalan tengah, untuk akad dulu aja.."

"Wah, kayaknya Tama udah ngga sabar nih!" goda Sisi. "Kalau akad nanti yang datang cuma keluarga aja dong Mi?" tanya Sisi lagi.

"Untuk akad hanya keluarga inti gue dan Tama, keluarga inti orang tua dan beberapa sahabat."

"Asyiiik, berarti gue bisa lihat akad elo ya?"

"Insya Allah."

"Habis nikah, kalian tinggal di paviliun Tama?"

"Rencana sih gitu, soalnya rumah yang kami mau tempati masih belum selesai renovasi."

"Kalian sudah ada rumah sendiri?" kata Sisi takjub.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com