Namun dalam waktu sepuluh jurus kemudian, tampak di sana bahwa Tuan Besar Bu sudah mulai mendesak lawan. Ia lebih dulu menargetkan Iblis Rambut Besi.
Memang, di antara keduanya, wanita itu sedikit lebih lemah daripada suaminya, Ahli Pedang Setan.
Tuan Besar Bu mengetahui akan hal tersebut, maka dari itu, ia memilih untuk membunuh wanita itu lebih dulu.
Cambuknya terus berputar di tengah udara. Ledakan demi ledakan cambuk terus terdengar menggelegar ibarat halilintar.
Iblis Rambut Besi mulai terdesak. Rambut yang selama ini ia andalkan, mulai tidak bisa memberikan bantuan walau sedikit pun.
Semakin ia banyak diserang, semakin terdesak juga posisinya.
Tarr!!!
Cambuk berkelebat satu kali. Di tengah jalan, cambuk itu mengeluarkan ledakan dan hujan jarum perak sebanyak enam batang. Enam batang jarum itu terus melesat menuju ke arah Iblis Rambut Besi.
Bersamaan dengan hal tersebut, cambuk tadi masih terus meluncur ke depan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com