Zhang Yi sudah diberikan pesan, baik oleh gurunya, maupun mendiang ayahnya, orang-orang yang paling berharga dalam hidupnya itu sudah berpesan bahwa siapa pun yang meminta bantuan kepadanya, maka dia harus mau membantunya.
Selama permintaan itu tidak diluar batas kemampuan, selama permintaan itu tidak menyimpan dari jalan kebenaran, maka selama itu pula Zhang Yi tidak boleh menolaknya.
Karena itulah, selama ini, pemuda berjuluk Pendekar Naga Putih itu tidak pernah menolak permintaan orang lain. Selama ia mampu melakukannya, kenapa tidak?
Sementara itu, Pendekar Pedang Nomor Satu tampak mengambil nafas panjang. Seolah-olah ia sedang berusaha melepaskan seluruh beban dalam hidupnya.
Seakan-akan tokoh tua itu sedang berusaha membebaskan dirinya dari himpitan masalah tersulit dalam hidupnya.
"Kau tahu Kota Jinghong?" tanyanya sambil menatap serius kepada Zhang Yi.
"Aku tahu, Paman,"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com