Zhang Yi sudah berada di bawah bukit. Sekarang ia sedang berjalan dengan santai. Kebetulan saat dia turun gunung, ternyata hari sudah menunjukkan sore hari.
Sinar matahari senja menyorot ke alam mayapada. Pemandangan yang ia saksikan sejak tadi benar-benar memukau mata. Karena itulah, ketika sudah tiba di bawah, pemuda itu memilih untuk memperlambat langkah kakinya.
Lagi pula, toh sekarang ia tidak ada yang menunggu. Di sisi lain, bukankah tidak ada salahnya juga jika Zhang Yi ingin menikmati pemandangan alam yang ada?
Pemuda serba putih itu merindukan suasana senja yang indah. Dia juga sangat merindukan keadaan alam dan cuaca sejuknya.
Setidaknya, sudah setengah tahun lebih Zhang Yi tidak pernah menyaksikan dan menikmati hal-hal seperti itu. Makanya, ketika ia sudah merasakan kembali, dirinya tidak mau menyia-nyiakannya begitu saja.
Zhang Yi terus berjalan tanpa berhenti. Dari kejauhan sana, sayup-sayup terdengar lantunan suara seruling yang sangat merdu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com