webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Fantasi Timur
Peringkat tidak cukup
420 Chs

93 Aku Akan Memeliharanya

"Boneka itu adalah boneka ginseng. Guru ketiga mengatakan bahwa boneka itu bisa menyembuhkan penyakitku." Kata Randika pada Indra dengan nada menenangkan.

"Maksud kakak adalah kau ingin memakannya?" Mata Indra terbelalak.

"Tentu saja tidak." Ekspresi Randika benar-benar terlihat serius. "Aku hanya memberikannya pada guru ketiga."

"Apa yang akan dilakukan guru ketiga dengannya?" Indra memeluk boneka ginseng itu. Boneka itu tampak menikmati pelukan hangat Indra.

Melihat adegan itu Randika menjadi tidak bisa berkata-kata. Kenapa bisa boneka itu begitu akrab dengan Indra? Seharusnya ia sangat waspada terhadap manusia.

"Aku kurang tahu mengenai itu. Aku yakin guru ketiga akan menanganinya dengan baik." Kata Randika.

"Kak…. Kau bohong padaku. Guru ketiga jelas akan membuatnya menjadi obat-obatan." Kata Indra dengan nada serius.

Bajingan, sejak kapan Indra menjadi bisa berpikir? Dia menjadi pintar di saat yang tidak tepat.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com