webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Fantasi Timur
Peringkat tidak cukup
420 Chs

87 Momen Intim yang Dirusak Lagi

Randika keluar dari rumah Christina dengan terbirit-birit, dia berlari dengan cepat menuju kamar Viona.

Randika menyadari bahwa pintu yang dia dobrak masih tergeletak begitu saja, dia harus pergi secepat mungkin untuk menghindari masalah.

Di kamar Viona, Randika disuguhkan es teh manis yang sudah dipersiapkan oleh Viona.

"Ran, kamu pasti haus." Kata Viona sambil memberikan gelasnya pada Randika.

"Vi, aku bukan hanya haus tapi juga lapar." Senyuman nakal milik Randika mulai naik kembali.

"Ah? Baiklah aku ambilkan cemilan dulu." Viona lalu berdiri hendak ke dapur untuk membuatkan cemilan.

"Maksudku aku lapar akan kasih sayangmu, biarkan aku menikmatimu sekali lagi." Kata Randika sambil tersenyum sekaligus menahan tangan Viona agar dia tidak bisa kabur.

"Ran…." Wajah Viona sudah tersipu malu. Kata-kata Randika mengacu pada keterusan momen mesra mereka tadi.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com