webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Fantasi Timur
Peringkat tidak cukup
420 Chs

68 Perusahaan Galaksi (1)

"Hari ini kamu tinggal di sini." Kata Randika.

"Baik kak Randika." Indra masih berwajah polos.

Tidak mudah untuk Randika membawa Indra kembali ke rumahnya. Dia akhirnya menyewakan rumah untuk Indra tidak jauh dari rumahnya. Baru setelahnya dia akan memikirkan sesuatu.

"TIdak ada aku bukan berarti tidak latihan!" Randika lalu memberikan sejumlah uang kepada Indra untuk dia pakai kebutuhan sehari-hari.

"Ini uang untuk makanmu selama 1 minggu, nanti pas kita ketemu lagi aku akan memberimu lebih."

"Baik kak Randika." Indra tersenyum.

Randika lalu meninggalkan Indra dan kembali ke rumahnya.

Ketika dia sampai di rumah, tidak ada orang di lantai 1. Dia lalu pergi ke lantai 2 dan pergi menuju kamarnya Inggrid. Ketika dia membuka pintunya pelan-pelan, dia melihat Inggrid sedang duduk di meja kerjanya.

"Istriku yang cantik, aku pulang!" Randika tersenyum lebar.

Inggrid hanya menoleh, mengangguk dan memegangi kepalanya.

Hmmm?

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com