"Kak, kau baik-baik saja?" Hannah yang masih memeluk Randika menoleh ke atas.
Randika yang bisa melihat kedua gunung Hannah itu tersipu malu. Meskipun begitu, dirinya sedang berdiri di tengah mayat Bulan Kegelapan dan pembunuh yang terikat itu.
"Aku baik-baik saja." Kata Randika sambil mengelus kepala Hannah. Dia lalu memindahkan mayat itu ke pinggir dulu.
Ketika Ibu Ipah melihat dua musuhnya yang mati dengan mudah itu, dia sekarang paham betul kekuatan Randika yang sebenarnya.
"Hahaha kau memang bukan pria sembarangan. Aku yakin nona akan menemukan kebahagiaannya kalau bersama dirimu." Pikirnya dalam hati.
Tapi tiba-tiba, Randika yang berdiri tegak itu memuntahkan seteguk darah dan seluruh tubuhnya jatuh ke lantai.
"Kak!" Hannah dengan cepat memangku kepala Randika di pahanya. "Kak, kau kenapa? Jangan buat aku takut lagi."
"Nak kau baik-baik saja?" Ibu Ipah juga menghampiri Randika.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com