webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Fantasi Timur
Peringkat tidak cukup
420 Chs

61 Serangan Mendadak

"Hannah, lain kali jangan usil lagi ya." Kata Randika dengan suara pelan. Meskipun wajahnya masih pucat, kondisinya lebih baik dari tadi malam.

"Aku kan sudah minta maaf." Hannah masih merasa bersalah. Dia tidak menyangka hanya dengan menggoyangkan bahu kakak iparnya itu, dia akan menginap di rumah sakit.

Randika lalu membalas sambil tersenyum pahit. "Kemarin aku benar-benar rapuh."

"Memangnya kemarin kau sedang ngapain?" Hannah mulai penasaran kembali. "Aku melihat kalau kamu mengeluarkan asap putih dari punggungmu. Kau memiliki kelainan atau sedang melatih sulap?"

"Mungkin itu terlalu rumit untuk menjelaskannya padamu." Randika tidak habis pikir, setelah kejadian semalam adiknya masih penasaran? "Nanti kalau kau sudah besar akan kujelaskan lebih lanjut."

"Ah curang! Aku mengerti kok kalau kau jelaskan." Hannah tidak akan pernah menyerah.

Randika menatapnya, "Kau benar-benar ingin tahu?"

"Tentu saja!" Hannah mengangguk cepat seperti ayam mencari makanan.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com