webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Fantasi Timur
Peringkat tidak cukup
420 Chs

405 Memenangkan Hati Sebelum Meminta

Ian datang setelah memanggil mantan anak buahnya itu. Melihat bahwa Randika dan Indra masih ada di sini, dia dengan cepat mengangkat tangannya yang kesakitan itu dan membentak. "Itu dia orangnya!"

Dalam sekejap, 20 orang sudah mengepung mereka.

"Kamu telah melukaiku dan harga diriku, sekarang aku tidak akan membiarkan kalian pergi hidup-hidup." Kata Ian dengan arogan. "Hari ini aku akan menari di atas mayat kalian, sekarang cepat pilih, mau mati dipenggal atau mati perlahan?"

Randika mengedipkan matanya dan tersenyum. "Sejujurnya, seharusnya kami yang bertanya seperti itu pada kalian."

"Hah? Masih sok kuat?" Wajah Ian terlihat jijik. "Orang-orangku ini adalah preman-preman terbaik di kota ini, mana mungkin mereka kalah hanya karena dua orang?"

"Lihat saja nanti." Kata Indra dengan penuh percaya diri.

Randika memberi isyarat pada Indra agar dia tidak ikut campur, dia lalu menatap Ian sambil tersenyum. "Kalau begitu, apakah kalian bisa tidak main keroyok?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com