Apa? Ciuman sebagai hadiah?
Dalam sekejap Randika langsung terbeku di tempat, dia menatap Cindy dan teman-temannya itu.
"Sungguhan?" Randika menatap tajam.
"Tentu saja." Kata semua perempuan itu. "Buat apa kita berkata bohong? Kita mau kok memberimu hadiah."
Cindy menatap teman-temannya itu. Temannya yang pertama tersenyum dan mengangguk, teman keduanya melakukan hal yang sama dan begitu pula yang ketiga.
Dan tentu saja, Cindy yang merupakan yang tercantik itu juga mengangguk kepalanya.
Adrian dan Axel hanya bisa terheran-heran dengan bos mereka ini. Mereka tidak tahu cara apa yang digunakan Randika sampai-sampai semua perempuan itu mau mencium Randika. Randika yang sudah bagaikan berada di atas awan itu segera menjadi bersemangat. "Baiklah kalau begitu, lihatlah kemenanganku dari sini!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com