Melihat hal ini, semua penonton menjadi heboh.
"Tendangan Roberto melenceng!"
"Hei awas!" Teriak salah satu penonton ke arah Randika dan Hannah.
"Habis sudah orang itu, mana tendangannya keras lagi. Bisa-bisa gegar otak!"
Para penonton ini sudah tidak bisa apa-apa selain berteriak ke arah Randika. Mereka tahu dengan pasti tendangan Roberto kali ini benar-benar keras dan apabila mengenai kepala orang maka bisa-bisa dia gegar otak. Apalagi jarak Randika dan Hannah dengan lapangan sepak bola ini tidak terlalu jauh.
Pada saat ini, Randika sedang mengobrol dengan Hannah. Tiba-tiba, Randika merasa udara di sekitarnya robek dari arah sisi mereka!
"Kak awas!" Hannah yang menyadari bola itu akan mengenai Randika segera berteriak.
Randika menoleh dan menyadari bahwa benda asing tersebut ternyata sebuah bola sepak. Menghadapi bahaya ini, wajah Randika terlihat biasa-biasa saja.
Para penonton itu langsung mencaci maki Randika. "Bodoh! Cepat lari!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com