Dalam sekejap semua pria kekar itu sudah terkapar tidak sadarkan diri, Randika benar-benar tidak memberi mereka ampun. Hampir semua tulang yang terkena pukulan ataupun tendangannya itu patah, bisa dikatakan bahwa mereka tidak akan bisa segarang itu lagi seumur hidup mereka.
Sekarang hanya Hans, Randika dan Inggrid yang masih memiliki kesadaran di ruangan ini. Randika sudah menatap tajam Hans yang duduk di kursi rodanya.
Tetapi, yang membuat Randika terkejut adalah sosok orang yang tiba-tiba muncul di sofa. Sosok tersebut terlihat menguap dan bosan.
Randika mencuekinya dan berjalan menghampiri Inggrid.
"Kekuatan yang luar biasa." Pada saat yang sama, pria misterius itu mengangkat kepalanya dan memperlihatkan wajahnya. Wajahnya memiliki luka yang tak terhitung jumlahnya dan matanya cuma ada satu!
Benar-benar wajah seorang penjahat!
Randika tidak menjawab, dia melepaskan borgol milik Inggrid dan memeluknya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com