Ciuman pagi hari tadi benar-benar masih membekas di bibir Randika. Bibir istrinya itu benar-benar lembut dan rasanya luar biasa nikmat.
Karena sudah tidak ada pekerjaan yang mendesak, tentu saja Randika ingin bermesraan dengan Inggrid.
Membuka pintu ruangannya Inggrid, Randika tersenyum. Tetapi dia terkejut ketika melihat tidak ada orang di dalamnya.
Jarang sekali melihat Inggrid tidak ada di ruangannya jam segini. Apa dia sedang rapat?
Randika kemudian duduk di kursi Inggrid dan memutuskan untuk menunggunya di sini.
"Lama sekali rapatnya, aku lama-lama menjamur." Setelah menunggu selama setengah jam, Randika sudah membaca semua dokumen yang ada di meja Inggrid dan Inggrid sama sekali belum datang.
"Kucari saja deh." Randika tidak mempunyai pilihan untuk mencari di mana Inggrid sedang rapat. Tetapi ketika dia sampai di ruang rapat, dia menyadari bahwa sama sekali tidak ada orang di sana.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com