webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Fantasi Timur
Peringkat tidak cukup
420 Chs

119 Mau Memerasku?

Ah! Kok istrinya ini bisa tahu modus yang dilakukannya?

"Benar, eh maksudku bukan! Bisa-bisanya kau berkata seperti itu? Aku hanya sedang menjelaskan saja bagaimana mengoleskan tabir surya yang benar pada kedua perempuan ini. Tidak ada maksud lainnya! Bukankah kita perlu membagi ilmu pada sesama?" Kata Randika sambil terbata-bata dan muka yang panik.

Inggrid mendengus dingin. Tanpa berkata apa-apa, dia pergi meninggalkan Randika begitu saja. Randika yang melihat hal itu menjadi panik.

"Ah maaf, aku harus pergi. Lain kali kita bisa berbicara lebih leluasa." Setelah pamit pada 2 perempuan cantik itu, Randika mengejar Inggrid.

"Ah sayang sekali kamu Nadine, orang itu sudah punya pasangan. Kau benar-benar terlambat." Perempuan yang di sebelah kiri tertawa.

"Siapa memangnya mau sama orang itu? Bukannya kamu sendiri yang mukanya mengharapkan laki-laki itu?" Nadine tidak mau kalah.

Keduanya lalu tertawa lebar.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com