webnovel

The Fallen Angel

Hiro berjongkok menghampiri tulisan dengan huruf tak dikenal itu untuk mengamati bentuknya lebih dekat. Huruf itu jelas sekali termasuk dalam bagian penting dalam teka-teki yang harus ia pecahkan sebelum bisa bertemu dengan the fallen angel yang dimaksud oleh NPC peramal.

[Ding! Demon's language has been detected]

[Do you want to activate Demon's eyes to read the language? [Price 1000LSC]]

"Berbayar?" Ia tak menyangka akan ditawari sebuah skill berbayar oleh sistem di saat-saat menegangkan seperti ini.

But he has no choice.

[1000LSC has been used]

Huruf-huruf itu tiba-tiba terlihat seakan-akan seperti bergerak dan berpindah tempat, garis-garisnya kini berubah membentuk huruf alfabet yang Hiro kenal dan bisa baca. Dalam hitungan detik, tujuh kata pada masing-masing garis itu pun bisa ia pahami artinya.

[Pride]

[Greed]

[Lust]

[Envy]

[Gluttony]

[Wrath]

[Sloth]

"7 deadly sins, huh?"

Ia memperhatikan kembali perbedaan ekspresi di wajah patung batu dan juga posisi tangan mereka. Setelah mengetahui 7 kata berarti itu, Hiro sangat yakin jika ekspresi di wajah para patung batu itu berbeda karena menyesuaikan dengan masing-masing arti kata.

"Aku harus menggerakkan altar batu ini supaya garisnya lurus dengan patung yang sesuai."

Meskipun tahu apa yang dilakukan, tidak mudah membedakan ekspresi pada patung batu dan ia tahu kalau ia sebaiknya tidak membuat kesalahan.

"Kalau searah jarum jam, aku hanya tinggal menggeser sejauh 10 derajat. Kalau berlawanan arah jarum jam, aku harus mendorongnya sejauh 30 derajat."

Ia mempertimbangkan berdasarkan posisi tujuh garis di altar batu itu saat ini. Selain itu, ia kesulitan menebak patung mana yang mengekspresikan [Pride] dan patung mana [Greed], karena dua-duanya sekilas terlihat sangat sama.

Kemampuan Hiro dalam membaca ekspresi wajah orang memang tak begitu bagus. Apalagi yang kali ini sedang ia coba baca adalah ekspresi wajah patung batu.

Setelah berpikir sejenak, Hiro pun memutuskan untuk menarik batu altar itu sejauh 10 derajat dengan kuat-kuat.

Benda itu sangatlah berat, namun ia tetap bisa melakukannya dengan poin STR yang saat ini ia miliki.

Setelah berhasil menggesernya, tiba-tiba ada suara nyaring seperti batu raksasa yang bergeser di bawah altar tempat Hiro berpijak. Ia sudah menghunuskan Blessed Greatsword dan waspada.

BZZZZZ!

Namun, tak lama, mata dari ketujuh patung batu di dekat Hiro tiba-tiba menyala merah sebelum akhirnya mereka bisa bergerak.

Meski sangat kaku layaknya golem batu, jelas sekali kalau mereka menarget Hiro yang telah membangunkan mereka.

Dan pilihan yang Hiro ambil salah.

Patung-patung batu itu bergerak dengan kaku, mencoba untuk menyerang Hiro dengan tangan kosong.

"Sial!"

Hiro menendang dan memukul patung batu itu menggunakan pedangnya. Bilah pedangnya tak mampu untuk menebas patung itu. Dan meskipun ia tahu kalau patung-patung itu bukanlah bos, hal aneh terjadi karena sistem tak mengeluarkan nama monster, level, maupun hp mereka.

At that moment he realized that mereka termasuk dalam kategori immortal object yang tidak akan pernah bisa ia kalahkan, sekuat apapun ia saat ini.

Akhirnya, Hiro memiliki sebuah ide.

Ia berlari jauh untuk memancing tujuh patung yang bergerak sangat lambat itu agar menjauhi altar. Dan saat patung-patung itu sudah berada sejauh 10 meter dari altar, Hiro segera melesat lari kembali ke altar batu untuk mendorong benda itu sejauh 40 derajat berlawanan arah jarum jam sekuat tenaga.

"HOOAAAA!"

DANG!

Sekali lagi ada suara batu raksasa bergeser di bawah altar itu dan tak lama dari bunyi itu berhenti, patung-patung batu yang masih berusaha untuk mengejar Hiro tiba-tiba tak bisa bergerak kembali. Membeku di tempat.

Usaha Hiro untuk mengembalikan keadaan pun berhasil. Beruntung ia tak panik dan quest tidak gagal seketika.

"Pyuh…nyaris saja aku teralihkan." ia merasa lega karena masih bisa berpikir jernih dalam situasi seperti itu.

Altar batu di bawah kaki Hiro tiba-tiba bergetar hebat seakan-akan ada sebuah gempa bumi yang sedang terjadi di bawah sana. Hiro melompat turun dari altar batu itu sebelum hal buruk terjadi padanya.

Dan tepat ketika ia turun, altar batu itu pecah menjadi dua bagian dan di bawahnya terdapat sebuah celah yang sangat lebar sehingga memungkinkan bagi Hiro untuk melewatinya dan masuk ke bawah tanah lebih dalam lagi.

Ia bergegas masuk ke dalam celah menyerupai lubang ke inti bumi itu. Saat kakinya menapak di tanah lain di bawahnya, Cahaya tiba-tiba muncul dari api yang berkobar pada obor di dinding secara serempak, memperlihatkan sebuah lorong panjang berbatu yang terlihat rapi.

Seperti jalan menuju sebuah penjara bawah tanah.

Ia mulai berjalan ke depan, menelusuri lorong. Ia penasaran dengan bagaimana ujung dari lorong itu sekarang.

Hingga setelah berjalan sejauh 300 meter, Hiro melihat sebuah pintu besi raksasa di hadapannya. Ujung dari lorong. Dan sekali lagi sebuah tulisan dengan huruf tak dikenal mulai bergerak untuk menyesuaikan bahasa Hiro.

"Another demon's word."

Kalimat yang tertulis di pintu itu harus dibaca dengan suara nyaring sebagai kata kunci.

[Dia mengira, Dia lebih kuat dari Tuhan dan menantangnya]

[Lalu Dia pun diusir dari Surga tertinggi dan dijatuhkan ke Neraka terendah]

Pintu itu tiba-tiba berguncang hebat hingga langit-langit lorong di atas kepala Hiro mulai runtuh sedikit demi sedikit. Dan berhasil membuat Hiro sedikit panik.

Pintu itu perlahan terbuka dan membiarkan Hiro menatap kegelapan yang pekat di dalam ruangan lain yang ada di hadapannya.

Sebelum lorong itu sepenuhnya runtuh menimpanya, Hiro segera bergegas masuk ke dalam ruangan gelap itu tanpa pikir panjang. Ia tahu kalau ia sedang berada di dalam quest yang wajib untuk dituntaskan.

[Ding! You have entered the boss area]

"They send you to be my dinner? What a skinny-weak-little boy, huh?"

BANG!

Api unggun besar di tengah ruangan itu tiba-tiba menyala dan seketika menyulap ruangan yang dingin dan lembab menjadi panas.

Hiro melihat sebuah kursi singgasana di sudut ruangan di hadapannya. Seseorang sedang duduk di atas kursi itu sambil sedikit melorot ke bawah.

Orang itu sedang memperhatikannya dengan malas.

Ia adalah seorang pria dengan rambut berwarna putih, iris mata berwarna merah dengan sklera berwarna hitam menyeluruh, terlihat sangat mengerikan. Tidak ada senyuman di wajahnya yang sangat pucat seperti mayat.

[Ding! New monster information has been unlocked]

[Boss: Lucifer The Fallen Angel (Level Undefined) (Weakened)]

[Race: Demon]

Boss monster itu hanya memakai celana lusuh untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.

DASH!

Jantung Hiro nyaris berhenti berdegup saat tiba-tiba bos itu melesat seperti teleportasi, hilang lalu muncul tepat di hadapannya dalam satu detik.

"Armorku yang berharga. Apakah kau membawakannya untukku? Tujuh high priest itu mencurinya dariku."

Lucifer menatap Hiro dengan kedua matanya yang mengerikan. Suaranya terdengar sangat serak dan parau. Kuku jarinya yang tajam dan melengkung bergerak untuk menyentuh armor warrior Crow yang sedang Hiro pakai.

Namun, Hiro melompat mundur sebelum kuku itu menggoresnya.

WOOSH!

Bibir tipis Lucifer tersenyum miring. Dan saat ini, Hiro baru sadar kalau bos itu melayang di atas udara. Kakinya tak menapak di atas tanah. Tanpa sayap.

"Kembalikan padaku dan aku akan membiarkanmu hidup."

Mendengar ucapan dari boss satu-satunya yang bisa berbicara padanya itu membuatnya mengerti maksud dari kata 'dilemahkan' yang berkali-kali disebutkan oleh NPC Rosemary.

"Kau iblis paling cerewet yang pernah ku temui." Hiro tetap berusaha untuk menjaga jarak aman.

Boss monster tipe demon di hadapan Hiro sedang mencari armornya yang dilucuti oleh para high priest yang telah menyegelnya di tempat itu. Karenanya, status boss monster itu saat ini adalah [Weakend].

Hiro merasa beruntung melihat versi weakened boss itu. Di dalam game MMORPG, biasanya hal ini bisa menjadi sebuah spoiler untuk melawan boss monster yang sama di masa depan, namun dengan kekuatan yang sangat jauh berbeda. Setidaknya dengan melawan yang sudah dilemahkan, Hiro bisa mempelajari beberapa jenis skill boss itu.

"Aku akan mengakhiri penderitaanmu di sini, Lucifer."

Hiro mengeluarkan pedang besarnya sebagai deklarasi pertarungan dan segera mengayunkan pedang besarnya ke arah Lucifer sekuat tenaga.

But, Lucifer menghilang dari udara di hadapannya saat itu juga.

POOF!

Boss itu muncul kembali di sisi kanan Hiro dan memberikan tendangan sangat keras pada perut Hiro hingga membuatnya terlempar ke belakang menghantam dinding.

BANG!

[Health -1500]

Sebuah serangan yang sangat menyakitkan. Ia segera bangkit kembali berdiri.

At that moment, Lucifer mengangkat tangan kanannya ke atas udara dan dari kekosongan, ia mencabut keluar sebuah pedang besar yang sangat mengerikan.

Pedang itu hampir dua kali lipat ukurannya dibandingkan dengan pedang Hiro. Cahaya ungu dan hitam metalic memancar dari bilah pedang itu seakan-akan ada sihir yang terkandung di dalamnya.

"Aku akan bersenang-senang denganmu, Bocah."

Sekali lagi Lucifer melesat menghilang dan muncul di hadapan Hiro. Namun, kali ini Hiro sudah cukup memahami triknya dan ia pun bisa menangkis pedang besar Lucifer sebelum benda itu mengoyak tubuhnya.

"Not bad."

"Bring it on!"

BANG!

[Ding! Fatal Damage]

[Your Health Point is below 30 %]

[Your Recovery will be slow down]

"What happened?"