Setibanya di café Andi, dan begitu mobil diparkirkan di area parkiran café, Larisa langsung turun dari mobil. Gadis itu lalu berlari hendak menuju pintu masuk café namun urung begitu mendengar suara Arvan yang memanggil namanya.
"Apa lagi sih, Van?" tanya Larisa jengkel karena dia sedang buru-buru tapi Arvan terus saja menghadang jalannya.
"Kunci mobil lo."
Larisa menghela napas panjang, baru ingat dia belum mengambil kunci mobil dari tangan Arvan.
"Sini lempar aja." Larisa memasang ancang-ancang menengadahkan kedua tangannya, siap menangkap kunci mobil yang akan dilemparkan Arvan.
Namun alih-alih menuruti permintaan Larisa, Arvan justru berjalan santai menghampiri gadis itu yang sedikit lagi mencapai pintu masuk. Arvan lalu memberikan kunci mobil itu secara langsung pada Larisa, yang diterima tanpa ragu gadis itu.
"Jangan dilempar-lempar kuncinya, ntar kena kepala lo, gimana?" kata Arvan dengan suara lembut yang sukses membuat Larisa mematung di tempat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com