webnovel

109

Beberapa botol Vodka sudah berjejer rapi diatas meja dalam kamarnya, dua dari botol itu sudah tandas. Malam ini ia kembali berniat menghilangkan kesadarannya untuk melepas beban pikiran yang semakin menjuntai di sekujur tubuhnya. Kesadarannya perlahan memudar, terbukti dari senyum random yang ia tampil, dan setelah itu ia selalu mengecup bibir gelas, menganggap bahwa gelas yang berisikan minuman tersebut adalah teman sejati yang tak akan pernah meninggalkannya.

"Laras tidak akan meninggalkanku, 'kan? Karena aku ini sangat tampan." Ia mengudarakan tawanya saat menatap pantulan dirinya dalam sebuah cermin yang berada di sudut kamarnya.

Mungkin bagi kebanyakan orang yang kehilangan kesadarannya akan melupakan semua beban yang menghantam hari dan pikirannya. Namun fakta itu tidak berlaku bagi Varo, nyatanya Laras tak pernah lepas dari pikirannya barang sedetikpun, Laras bagaikan seonggok berlian yang selalu membuat si mata tikus berdasi menjadi haus untuk memilikinya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com