Ravino dan Felix yang kini sudah berdiri di sisi Arabella mengernyit, "ini sebenarnya dia jahat atau baik sih?" gumam Ravino.
"Jahat," sahut tiga orang temannya kompak.
"Aku tidak jahat!" bantah Amarlion.
"Mana ada penjahat yang mau mengaku," Felix mendengus.
"Amarlion..." Gillean menyandarkan tubuhnya ke dinding, menatap kosong pada tubuh Lorc yang sudah tak berdaya dan menjadi seonggok daging makhluk yang sudah tak ada tanda-tanda kehidupan.
"Arabella, pergilah. Tolong jangan pernah muncul lagi di hadapan Amarlion," pinta Gillean.
"JANGAN IKUT CAMPUR, GILLEAN!" bentak Amarlion menggelegar.
"Ku mohon, sebelum Amarlion semakin terobsesi padamu, menghindarlah darinya sebisa mungkin," Gillean memohon dengan ekspresi muram.
Taraf kegilaan obsesi Amarlion pada Arabella sudah tak wajar menurut Gillean. Bagaimana bisa dengan mudahnya Amarlion membunuh salah satu petinggi yang mendukung kelompok mereka hanya karena melibatkan Arabella?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com