webnovel

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Seram
Peringkat tidak cukup
244 Chs

Tertangkap Basah

Eiji dan Shuta kembali memasuki hotel dan berjalan dengan santai menuju kamar tidur mereka. Tanpa ada satu pun kecurigaan, mereka berdua pun masuk ke dalam kamar untuk tidur agar mereka bisa kembali beraktivitas besok pagi. Namun, mereka berdua terkejut bukan main, ketika Ame teman mereka kini terduduk dan menatap ke arah keduanya dengan sangat tajam, seolah ia mengetahui tindakan yang di lakukan oleh keduanya saat itu.

"A .. Ame." ucap Shuta, dan hal itu membuat Eiji yang tengah menutup pintu pun terdiam dan dengan segera menolehkan pandangannya menatap ke arah Ame yang terduduk di hadapan mereka.

"Kalian pergi ke mana?" sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Ame saat itu, membuat Shuta dengan segera mengerenyitkan dahinya dan segera berlari untuk menghampirinya dan meminta Ame untuk tidak berisik di sana, dan agar tidak membangunkan teman-teman yang lainnya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com