webnovel

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Seram
Peringkat tidak cukup
244 Chs

Sifat-Sifat Teman

Saat itu bunga sakura tengah bermekaran, bersamaan dengan anak-anak baru yang masuk ke sekolah dan menginjak kelas satu SMP untuk yang pertama kalinya. Shirao tengah bertumpu kepada pembatas lantai tiga, pandangannya pun saat ini tertuju kepada anak-anak dari baseball yang tengah mengadakan demo kepada anak-anak baru yang baru saja mendaftarkan diri mereka ke klub tersebut, yang diantaranya dari banyaknya anak-anak baseball, ada satu orang yang sangat ia kenal di sana dan itu adalah Shuta.

"Shirao!" sebuah panggilan yang di lontarkan oleh Eiji siang itu pun, membuat Shirao menolehkan pandangannya menatap Eiji yang datang dengan membawakan dua kaleng jus jeruk, yang ia yakini bahwa salah satunya adalah untuk dirinya saat ini,

"Ah! Arigatou, Eiji (Terima kasih, Eiji)." ucap Shirao seraya mengambil salah satu jus jeruk itu dari tangan Eiji yang kini tersenyum dan menganggukkan kepalanya dan ikut menoleh ke arah lapangan yang luas saat itu,

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com