webnovel

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Seram
Peringkat tidak cukup
244 Chs

Senandungan yang didengar Angga

Pandangan Eiji pada saat ini pun menatap Peter yang ada di hadapannya dengan begitu sedih,

"Khkh … bagaimana bisa … kau menyelamatkan orang tanpa melihat keadaan di sekitarmu, Eijihh?" itulah pertanyaan yang keluar dari ucapan Peter kepada Eiji yang menangis di hadapannya saat ini. Tangan Peter yang bergetar kini menggenggam lengan Eiji, dan Eiji mengetahui jika Peter memberikan sesuatu untuknya saat itu.

Tidak ada yang bisa di lakukan oleh Eiji selain menangis ketika menyadari jika Peter akhirnya tewas karena kelalaian dirinya yang tidak melihat keadaan sekitar, Peter mengorbankan nyawanya di sana untuk melindungi Eiji, dan itu snagat-sangat membuatnya terpukul.

"Tidak, Peter … jangan pergi!" ucap Eiji menangis di hadapan jasadnya yang kala itu digenggam olehnya sendiri.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com