webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#R18
#MYSTERY
#DARK
#SCARY

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Horor
Peringkat tidak cukup
244 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#R18
#MYSTERY
#DARK
#SCARY

Pertarungan sengit yang mengejutkan

"Ayo!" ucap Angga seraya menarik Eiji untuk berdiri dari tempat mereka saat ini.

Teng! Teng! Teng!

Suara lonceng itu tidak berhenti, pandangan Angga menoleh dengan seksama ke arah sekitar untuk melihat kembali situasi dan juga kondisi, karena ia takut jika ada beberapa musuh yang bersembunyi di antara lorong yang sudah tidak lagi berbentuk seperti lorong pada biasanya, karena dinding dari semak-semak itu sangat lah tipis, jadi sangat jelas bagi mereka untuk mengetahui apakah di lorong sekitar mereka ada orang atau tidak.

SYUTTT!!!

"ANGGA!!!"

BRUKK!!

BUMMM!!!

Suara dentuman keras pun terdengar, Angga kini jatuh tersungkur karena Eiji mendorongnya hingga terjatuh.

"Apakah ini Arena yang kamu maksud, Eiji?!" Angga bertanya kepada Eiji, karena ia merasa jika pertarungan baru saja di mulai saat ini, namun Eiji menggelengkan kepalanya seraya berucap,