webnovel

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Seram
Peringkat tidak cukup
244 Chs

Perpisahan

Seperti yang sudah mereka janjikan, hari esoknya Eiji, Jiro dan Shuta berjalan bersama-sama dan bermain di pusat kota Kaneyama. Mereka bermain dengan sangat asyik dan mereka memutuskan untuk makan siang di Mdd yang terletak di pusat kota.

Mereka memesan kentang goreng, burger, Chiken dan Soda. mereka mengambil tempat di lantai dua yang dekat dengan balkon restaurant cepat saji tersebut.

"Shuta, Eiji …" panggilan yang diucapkan oleh Jiro saat itu membuat mereka berdua serempak menoleh menatap ke arah Jiro yang berada satu meja bersama dengan keduanya.

"Ada apa, Jiro?" tanya Shuta kepada jiro yang kini tersenyum menatap keduanya,

"Apakah kalian mau berkemah denganku?? aku ingin musim panas ini kita berlibur bersama, bagaimana?" tanya Jiro kepada Shuta dan Eiji yang kini saling menoleh satu sama lain, sebelum akhirnya menganggukkan kepala menyetujui ajakan dari Jiro.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com