webnovel

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Seram
Peringkat tidak cukup
244 Chs

Perpisahan dan Harapan

Hari perpisahan dan kelulusan pun datang, perasaan haru dan juga senang pastilah akan terjadi saat itu. Dan pagi itu Eiji sudah bersiap-siap untuk kemudian berangkat bersama dengan Shuta, karena pada hari itu anak-anak kelas dua dan juga kelas satu tidak melaksanakan propgram belajar-mengajar atau dalam artian lain mereka di liburkan ketika hari kelulusan anak kelas tiga di laksanakan, yang tentu saja membuat mereka yang hendak datang memberikan selamat pun pasti di perbolehkan.

Pandangan Eiji saat ini menoleh menatap ke arah jam dinding yang kala itu menunjukkan pukul tujuh, yang membuat Eiji harus segera berangkat menuju stopan bus di mana SHuta tengah menunggunya, karena sebelumnya mereka berjanjian bertemu di sana sekitar jam tujuh pagi untuk berangkat bersama menuju sekolah.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com