webnovel

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Seram
Peringkat tidak cukup
244 Chs

Ketakutan dan Kecemasan

Siang itu, Amanda dan Philip kembali berjalan menelusuri labirin yang tidak pernah ada ujungnya. Mereka melangkah bersamaan dengan keheningan yang menyelubungi keduanya, tak ada lagi pembahasan apapun, karena mereka berdua merasa bahwa tidak ada topik yang harus di bahas lagi saat itu, yang membuat mereka berdua sepakat tanpa menyepakati untuk sama-sama memasang telinga baik-baik serta pandangan dengan tajam ke arah sekitar.

"Kau tahu sesuatu, Amanda?" sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Philip pun akhirnya memecahkan keheningan, yang membuat Amanda kini menoleh menatap Philip yang baru saja berucap demikian.

"Perihal apa?" tanya Amanda kepada Philip yang kini menoleh menatapnya seraya tersenyum dan kemudian berucap,

"Aku tidak pernah menyangka jika kita akan bertemu lagi seperti saat ini." itulah ucapan yang di lontarkan oleh Philip kepada Amanda yang kini mengembangkan senyumannya dan menganggukkan kepala menanggapi ucapan yang di lontarkan oleh Philip saat itu.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com