webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#R18
#MYSTERY
#DARK
#SCARY

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Horor
Peringkat tidak cukup
244 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#R18
#MYSTERY
#DARK
#SCARY

Kelaparan dan Kehausan

Eiji berjalan bersama dengan Peter untuk menjauhi lokasi tersebut, keduanya berjalan dengan raut wajah yang pucat pasi. Tentu saja mereka berjalan dengan raut sepucat itu, keduanya masih merasakan Shock akibat ledakan yang di timbulkan oleh sesuatu yang berada cukup dekat dari mereka saat itu.

"Kapan kita harus berhenti?? Eiji?? kedua kakiku sudah lelah." ucapan yang di lontarkan oleh Peter saat itu pun, membuat Eiji yang mendengar ucapan yang di lontarkan oleh Peter membuat Eiji menganggukkan kepalanya dan kemudian berucap,

"Sebentar lagi, Peter … kita belum menemukan tikungan semenjak ledakan itu." ucap Eiji kepada Peter yang kini menghembuskan napasnya dengan lemas dan kemudian menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan yang di lontarkan oleh Eiji saat ini.

"Baiklah, semoga kita bisa menemukan tikungan secepatnya … karena aku merasa kedua kakiku ini sudah sangat lemas." ucap Peter kepada Eiji yang kini menganggukkan kepalanya karena ucapan Peter kala itu.