webnovel

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Seram
Peringkat tidak cukup
244 Chs

Jalan yang Lain

Mendengar ucapan yang di lontarkan oleh Edmund siang itu pun, pada akhirnya membuat Amanda terkekeh di tempatnya dan kemudian menggelengkan kepala seraya berucap,

"Hahaha … tidak mungkin, mana mungkin ada yang memantau kita sekarang." ucap Amanda menepis penjelasan yang kala itu di jelaskan oleh Edmund kepada keduanya, yang tentu saja membuat Philip menoleh menatap Amanda singkat dan langsung mengetahui jika Amanda tengah merasa panik sehingga ia menepis semua ucapan yang di lontarkan oleh Edmund kepada mereka mengenai banyak mata yang tengah mengawasi mereka semua.

"Aku memiliki satu pemikiran dengan Amanda, tidak mungkin ada banyak pasang mata di labirin yang besarnya bukan main. Selain di dunia games … benar bukan?" ucap Philip membela Amanda yang kini membuat Edmund pun mengangguk menanggapinya,

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com