webnovel

CERITA 77

mendengar pertanyaan tiya filia, thio terlihat berpikir sebentar.

"aku.. aku nggak ingat. tapi aku sering melihatmu dimimpiku. dari sejak aku kecil aku sering memimpikanmu." kata thio agak takut. tapi dia yang melihat tiya filia meski meneteskan airmata tapi dia tersenyum bahagia, membuat thio melanjutkan ceritanya.

"Di mimpi itu, kamu berlari meninggalkanku, dan aku mengejarmu sambil memanggil tiya.. makanya ku pikir namamu tiya. dimimpiku itu kau selalu kembali untukku dan memegang tanganku. awalnya aku bahagia dengan mimpi itu, tapi kemudian aku mulai takut mimpi itu adalah gambaran masa depan kalau aku akan jadi perempuan. soalnya wajahmu sama persis dengan wajahku" mendengar cerita thio itu tiya filia kembali memeluk saudara kembarnya.

"itu karena kita kembar identik, makanya wajahmu sama persis dengan wajahku. aku tiya filia saudara kembarmu, kalau kamu namamu thio Filemon. kita masih punya orangtua lengkap, meski ibu sekarang sedang sakit tapi dia masih hidup. nanti kita akan buat kejutan pada mereka.." kata tiya filia dan senyumnya semakin lebar. tiya filia menatap Juldi Novilus sesaat dan berlari memeluk kakek mertuanya itu.

"terima kasih kek" kata tiya filia, airmatanya tak berhenti mengalir.

dia kembali ke thio dan dia sambil menghapus airmatanya dia tersenyum pada komdan angki dan marko.

"terima kasih pak marko, terima kasih pak angky, terima kasih sudah menemukan saudara kembarku" kata tiya filia, dan dia menatap suaminya mengulurkan tangannya se akan meminta prayoga mendekat dan prayoga yang mengerti maksud dari tiya filia itu datang mendekat dan memeluk istrinya juga thio bersama-sama.

"terima kasih pah, telah membuatku menemukan thio" kata tiya filia dalam pelukan prayoga.

"pah? dia namanya prayoga" tanya thio bingung. tiya filia tertawa dan memeluk prayoga lagi.

"itu panggilan sayang. kenalkan dia suamiku" kata tiya filia bangga.

"suami? bukannya prayoga...?" tanya thio, dia takut mengatakan prayoga gay, tapi wajahnya seakan berkata itu. tiya filia yang sebulan ini kewalahan dengan kegagahan prayoga jadi tertawa.

"maaf kalau selama ini aku telah membuatmu bingung tapi aku normal" kata prayoga sambil membalas pelukan istrinya.

"apa kabarmu thio?" tanya prayoga. dan thio kembali terlihat takut.