webnovel

CERITA 5

Kemarahan Tiya Filia memuncak, dengan jijik dan penuh kemarahan dia menatap pacarnya dan perempuan yang sedang dipeluk pacarnya itu.

Roy menyadari kalau ada yang menatapnya, dan DEG.. ah Tiya filia.

"SIAPA DIA?!!!" geram tiya filia, dengan kasar dia menarik tangan roy dan membawanya keluar dari Bar itu. Dan Roy dengan tersenyum mengikuti Tiya filia

"Siapa dia?!! kau bilang nggak akan selingkuh lagi.. tapi itu buktinya.. itu siapa?!!" Tiya filia mengepalkan tangannya dan berkacak pinggang.

"apa yang kau lakukan disini? ibumu siapa yang jaga?" tanya roy seakan tak peduli pada kemarahan Tiya filia.

"ROY.. DI JAWAB.. SIAPA DIA?!!"

"kenapa harus marah sayang.. itu teman lamaku.. karna kita sudah lama tak bertemu, jadi pertemuannya agak dramatis pakai peluk segala" kata roy santai, dipandanginya kekasihnya itu dengan lembut. Dia hendak memegang pipi Tiya filia tapi ditepis tiya filia.

"Kamu bohong kan?" tanya tiya filia masih tak percaya.

"sayang untuk apa aku bohong.. kau tau aku hanya mencintaimu kan.., tak ada wanita lain didalam hidupku.. hanya kamu satu-satunya.." gombal roy. dan gombal itu efeknya sangat mujarab Tiya filia yang tadinya ganas sudah mulai tersenyum.

"ih apaan dasar tukang gombal .." kata tiya filia agak tersipu malu.

"untuk apa aku gombal sayang, itu jujur dari lubuk hatiku.." Kata Roy yakin.

"aku mencintaimu tiya.. sangat mencintaimu.. jangan kau ragukan itu ya sayang.." kata Roy dengan lembut dan mesra sambil menatap mata kekasihnya. dia telah mendekat dan membelai pipi Tiya filia dengan lembut. mendengar itu tiya filia tersenyum dan menimpali

"aku juga mencintaimu Roy.. " tiya filia bahagia. dan mereka hampir berciuman ketika sebuah tepukan dipundak Roy.

"Roy.. kalau kamu mau pergi jangan lupa kunci kamarmu.. aku malam ini mungkin akan pulang telat" kata wanita yang menepuk pundak Roy.

"dan jangan lupa beli kondom, kondom di rumahmu habis, terakhir yang kita pakai kemarin itu"

kata wanita itu lagi, dia tersenyum puas pada Tiya Filia, dan dengan gaya berjalan yang begitu menggoda dia pergi.