webnovel

CERITA 50

Bel di rumah tiya filia berbunyi, memotong pembicaraan tiya filia dan ayahnya yang lagi seru.

"ih siapa sih pagi-pagi datang bertamu" gerutu tiya filia, dia masih ingin mengorek cerita tentang musuh ayahnya, juga alasan kenapa prayoga mencari orang itu.

"buka sana pintunya, itu pasti pacarmu prayoga.." kata adam dan dia yang telah selesai sarapan beranjak berdiri untuk kekantor.

"apaan sih ayah.. nggak mungkin itu prayoga. yang biasanya bertamu pagi-pagi itu pasti Pak RT. Ayah jangan dulu pergi, aku masih ingin bertanya.." kata tiya filia dan dia berjalan mendahului ayahnya menuju pintu. Dan saat dia membuka pintu ternyata dugaan ayahnya benar itu prayoga yang tertunduk takut melihat Tiya filia.

"tuh kan ayah benar. ayah pergi dulu, jaga ibumu" kata adam pada tiya filia, dia berjalan melewati prayoga dan sambil tersenyum dia menepuk pundak prayoga pelan.

"nggak usah takut, katakan saja yang sejujurnya" kata adam pelan pada prayoga, dan diapun pergi.

"t i y a.. maaf kan aku ya..aku nggak berniat.." rengek prayoga pelan setelah adam pergi.

"masuk dulu.. kita bicara di dalam" potong tiya filia, dan berjalan masuk rumah diikuti oleh prayoga. Dan tanpa Prayoga duga, saat dia selesai menutup pintu, tiba-tiba tiya filia telah berdiri didepannya, jarak mereka yang begitu dekat membuat tiya filia harus menengadah agar bisa saling bertatapan dengan prayoga. dan DEG.. Prayoga yang kaget menyadari kedekatannya dengan tiya filia terdiam sesaat, jantungnya berdetak cepat sekali, samar dia mencium bau wangi rambut tiya filia. hanya sesaat mereka seperti itu, prayoga langsung mundur dan berjongkok.

"tiya jangan dekat-dekat" kata prayoga dan dia tak berani menatap tiya filia.

"iiiiiih.. kamu kenapa sih? bikin kaget saja" kata tiya filia dan juga jadi mundur selangkah.

"kalau kamu mendekat lagi, aku jadi ingin lebih tiya.. aku ingin memelukmu.. menciummu.. pokoknya aku ingin lebih" kata prayoga cepat. mendengar itu wajah tiya filia langsung memerah, jantungnya juga berdetak dengan cepat.

"ih apaan sih.. dasar mesum.." kata tiya filia dan dia berjalan meninggalkan prayoga, kayaknya udara didekat prayoga terasa panas.