webnovel

CERITA 49

"ayah.. prayoga belum pulang juga" rengek Tiya filia pada ayahnya saat mereka bertemu di meja makan untuk sarapan keesokan harinya.

"filia.. kamu ngak tidur ya?" tanya adam saat melihat wajah putrinya yang terlihat kuyuh.

"aku khawatir ayah dengan prayoga.. dimana dia tidur?"

"f i l i a.. kamu khawatir prayoga tidur dimana? orang sekaya dia?! bahkan semua hotel dikota ini bisa dia sewa, kamu khawatir dia tidur dimana? ngawur aja kamu"

"aku khawatir dia kena masalah ayah.."

"nggak usah khawatir kemarin teman ayah cerita kalau prayoga bersama teman-temannya. mereka sedang mencari orang"

"prayoga bersama teman-teman?" tiya filia menatap ayahnya bingung.

"iya.. katanya dia bersama dua apa tiga orang."

"oh itu bukan temannya ayah, itu pengawalnya" kata tiya filia sedikit lega ketika sadar benar prayoga punya pengawal, tapi juga mulai khawatir ayahnya tahu apa yang dicari prayoga.

"prayoga punya pengawal?!.. waaah dasar orang kaya" kata adam dan kembali memakan sarapannya ketika tadi terhenti karna merasa kagum.

"ayah tahu apa yang dicari prayoga?" tanya tiya filia ragu.

"iya, katanya dia sedang mencari ayong. mungkin dia punya urusan dimasa lalu. soalnya ayong itu telah meninggal dunia tujuh belas tahun yang lalu, kapal mereka terbakar di tengah laut, sedang ayong terkunci dikamarnya, entah mabuk atau telah mati" kata adam menjelaskan. Tiya filia menatap ayahnya kaget.

"ayah kenal ayong itu? dia siapa ayah?"

"ah manusia brengsek itu, dia dulu menganggap ayah musuh bebuyutannya, sewaktu sekolah dulu dia suka mencari gara-gara pada ayah, tapi kalau berkelahi dia tak pernah menang dari ayah, dia itu pecundang tengik yang sok jagoan. dia benci pada ayah karna ayah sering mempermalukan dia. ayahmu ini jago berkelahi loh.. dulu di kota ini tak ada yang bisa mengalahkan ayah.." kata adam sambil tersenyum bangga. tiya filia menatap ayahnya dan menyadari sesuatu.