webnovel

Konfuż

zeanna · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
7 Chs

BAB 7

Disini lah aka sekarang setelah berdebat dengan bara tadi akhirnya aka bisa pergi ke kafe namun aka harus mengumpulkan semua kesabarannya untuk menghadapi bara.

bara memperbolehkan aka pergi asal bersamanya ,sungguh membosankan .

"apa lihat-lihat aku "sewot aka saat menyadari sedari tadi bara tak henti-hentinya menatapnya dengan lekat.

"gak usah geer"jawab bara datar

"ck..kamu tuh ya bukan muka aja datar tapi nada ucapan kamu ternyata datar juga kek tembok "ucap aka dengan tangan menunjuk muka bara lalu berganti ke tembok.

sedangkan bara diam tak menggubris perkataan aka ,sangat malas pikirnya .

lagi pula siapa yang ingin datang di tempat seperti ini ,tempat yang mirip semacam club' menurut bara.

bagaimana tidak bara berpikir seperti itu perempuan yang datang ke tempat ini rata-rata memakai baju yang terbilang cukup terbuka selain terbuka ada pula yang berpakaian ketat memperlihatkan lekuk tubuhnya.

ingin rasanya bara membawa aka kembali ke apartemen saja tetapi mengingat betapa bersikerasnya aka saat bara melarangnya untuk datang kesini.

"cempaka woi sini,sini,sini"teriakan dari Tina membuat aka mendekat kearah mereka duduk.

"caelah Lo lama banget tahu gak udah buluk nih gue disini terus "omel dini saat pertama kali aka duduk ditempat mereka.

"eh ka lo ngapain sih pake ajak tunangan Lo segala"ucapan dini mengundang tatapan aneh dari Tina karena dini mengatakan itu sampul berbisik disamping aka.

"kalo nggak sama dia nanti ngak dibolehin keluar"balas aka dengan nada berbisik pula.

sedangkan orang yang mereka bicarakan malah sedang mengetikan sesuatu di ponselnya

KUMPULAN ANAK GANTENG

Bara

kafe dekt kmps cpt

Bima

lah ngapain ke sono bar

Bagas

wah pak ketu mau takrtir gue ya oke-oke gue otw

langit

otw

dewa

2

Bima

lah si cirut bisanya cuma ngikut aja loh ,kalo gitu gue otw deh

setelah mengetikan itu bara melihat langit dan Bagas sudah sampai dengan cepat karena letak rumah keduanya memang dekat dengan kampus sedangakan dewa dan Bima belum datang.

melihat langit dan Bagas datang aka dibuat terkejut bukan main mengapa bara mengundang para temannya itu.

"ah gue seneng deh kali ini kalo ngumpul bareng aka jadi mandang cogan dong"pekik Tina girang berbeda dengan dini yang hanya memutar bola mata malas sedangakan Nina sedari tadi dia hanya diam sambil menundukkan kepalanya saat bara dan teman-teman nya datang .

"halo eneng ketemu lagi kan kita"ucap dewa yang baru datang dengan bima

"bibit buaya beraksi"ucapan itu jelas dari Bima

"caelah Lo ngomong aja ngiri gegara diputusin si dewi"ucap bima mengejek Bima

"apaan sih Lo sok tahu jadi orang"berdebatan itu terus berlanjut bahkan Bagas dan dini yang dibawa-bawa namanya pun ikut andil dalam perdebatan tersebut.

sedangkan bagaimana keadaan aka saat ini?

jawabannya tidak baik-baik saja karena sekarang dia sedang duduk diantara langit dan bara .

aka dibuat gugup karena bara terus menggenggam tangan nya seakan memberitahu bahwa aka hanya miliknya seorang sedangkan langit sebenarnya dia sedang memperhatikan teman aka yang duduk tepat didepannya .

"kalian gak mau pesan sesuatu gitu gak cape ribut terus?"ucapan Nina memang sangat manjur buktinya sekarang dini mulai memesan sesuatu kepada waiters diikuti oleh yang lainnya.

"jadi kita ngumpul mau ngapain?"tanya Bima penasaran

"awalnya cuma kita berempat yang mau kumpul dan nggak ngajak kalian "sewot dini

"lah terus kita ngapain disini"tanya Bagas dengan cengo

"Lo gimana sih yang harusnya nanya itu gue kalian ngapain disini"tanya dini dengan menatap Ngalang Bagas

"santai dong mbaknya kok dari tadi ngegas Mulu"

"gila sih Lo beraninya ngegas sama gue"

"lah ngapain harus takut"

jelas ada permusuhan diantara mereka berdua.

"udah?"tanya aka

"udahe mending kita jadiin couple aku sama bara ,Nina sama langit ,dini sama bagas terus terakhir Tina sama dewa"

"lah si Eneng gimana sih gue sama siapa?"tanya Bima

"kamu jadi fotografer aja ya oke"ucapan aka jelas mengundang tawa dari teman-temannya yang lain