Hyunjin berhenti tepat di depan gerbang rumah Seungmin. Rumah Seungmin termasuk rumah yang agak mewah. Hyunjin sudah sering bermain ke rumah ini bersama yang lain. Walau rumah Hyunjin yang paling sering dikunjungi oleh teman-temannya. Seungmin lalu turun dari motor Hyunjin dan melepaskan helm.
"Makasih." Kata Seungmin sambil memberi helm.
"Sama-sama sayang." Jawab Hyunjin.
"Najis." Gumam Seungmin sambil membuka gerbang pintu rumahnya.
"Tunggu dulu!" Teriak Hyunjin.
"Apa lagi?" Tanya Seungmin dengan malas.
"Gue gak ditawarin minum teh dulu gitu?" Tanya Hyunjin dengan wajah sok imut.
"Gak!" Jawab Seungmin dengan ketus.
Seungmin langsung memasuki rumahnya, dia tidak ingin berbicara lebih jauh lagi dengan Hyunjin. Dengan kecewa, Hyunjin harus pulang tanpa meminum teh dahulu. Padahal Hyunjin sangat ingin bermain di kamar Seungmin. Sudah lama Hyunjin tidak bermain hanya berdua dengan Seungmin.
Di lain tempat, ada dua orang laki-laki sedang menonton TV di atas kasur. Laki-laki yang sedang memakan keripik kentang, asyik menyenderkan dirinya di tubuh laki-laki di belakangnya. Laki-laki yang berada di belakang, memeluk pinggang laki-laki yang berada di depan. Hanya mereka berdua yang berada di dalam rumah itu.
"Kamu gak pulang?" Tanya Minho.
"Oh iya! Udah jam berapa?" Tanya Jisung sambil menghentikan kegiatan makannya.
"Jam sebelas." Jawab Minho sambil melirik jam dinding
"Udah malem ya....." Gumam Jisung sambil membalikkan badannya menatap Minho.
"Ngapain liat-liat?" Tanya Minho yang membalas tatapan Jisung.
"Emang gak boleh?" Tanya Jisung sambil mengelus sebelah pipi Minho.
"Boleh kok." Jawab Minho dengan senyum khasnya.
"Kalo cium ini boleh gak?" Tanya Jisung sambil menyapu bibir Minho dengan ibu jarinya.
"....." Minho hanya menatap Jisung dengan tatapan tak bisa di jelaskan.
"Dari raut muka kamu.....keknya boleh." Kata Jisung sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Minho.
"Drrrttt" Sesuatu bergetar.
"Angkat dulu telponnya." Kata Minho.
"Gak usah." Jawab Jisung.
"Gak boleh gitu, dia khawatir sama kamu." Kata Minho.
"Halo?" Kata Jisung.
"Cepet Pulang sekarang juga."
"Gak mau."
"Oh, jadi lo mau homoan lo diancurin lagi?"
"......"
"Kok gak dijawab?"
"Jangan."
"Yaudah, ayo pulang sekarang !"
"......."
"Oh, lo mau gue bilang ke Ayah sama Bunda?"
"Jangan!!"
"Makanya pulang !"
Jisung langsung mematikan teleponnnya. Jisung melihat Minho yang sudah berdiri memakai jaket.
"Mau kemana?"
"Nganter kamu. Aku siap menerima apapun kok."
"Aku gak mau kamu ketemu sama dia lagi."