Di istana ada dapur kekaisaran, namun berdasarkan status selir Xiao Xixi, bagian yang didapatkannya terbatas. Apalagi sejumlah orang di dapur kekaisaran itu paling suka menyanjung yang kuat dan menginjak yang lemah. Melihat Xiao Xixi yang sudah setengah tahun masuk istana tetapi belum bisa bertemu dengan pangeran, mereka pasti merendahkannya dan sama sekali tidak menganggapnya penting.
Setiap kali Bao Qin pergi ke dapur istana untuk mengambil makanan, porsinya akan dikurangi, bahkan dia juga diperlakukan dengan tidak baik dan banyak dimarahi.
Lama-kelamaan Xiao Xixi tidak membolehkan Bao Qin pergi ke dapur istana lagi.
Toh di dalam Aula Qingge ada dapur kecil, keahlian memasak Bao Qin juga sangat hebat. Xiao Xixi cukup langsung saja menyuruh Bao Qin memasak apa pun yang ingin dimakannya.
Aroma daging ayam tercium, Xiao Xixi pun menelan air liurnya.
Diam-diam dia berharap agar pangeran segera datang. Dengan begitu dia pun bisa makan sedikit daging ayam.
Sayangnya yang terjadi malah bertentangan dengan keinginannya.
Yang datang bukan pangeran melainkan Selir Chen.
Hari ini Selir Chen mengenakan pakaian berwarna biru danau. Ikat pinggangnya diikat dengan kencang dan menonjolkan detail pinggang kecilnya yang ramping. Dipadukan dengan wajah mungilnya yang putih dan menawan, dia sungguh halus dan mempesona.
Ketika masuk dia memberi hormat kepada Xiao Xixi.
"Adik memberi salam kepada kakak."
Xiao Xixi awalnya sedang berbaring, namun saat ini dia sudah duduk dengan dipegangi oleh Bao Qin.
Ketika mendengar kata-kata Selir Chen, dia mengedip-ngedipkan matanya, "Aku ingat kalau usiamu lebih tua dua tahun dariku. Seharusnya aku yang memanggilmu kakak."
Selir Chen merasa lawan bicaranya itu sedang mencemooh umurnya yang lebih tua.
Dalam hati dia merasa benci, namun wajahnya tersenyum manis, "Kakak bergurau, walaupun usia Anda lebih kecil, tetapi kedudukan Anda lebih tinggi dariku. Sudah semestinya aku memanggil Anda kakak."
Di Istana Timur, kedudukan tertinggi adalah selir putra mahkota yang berada di peringkat pertama.
Berikutnya peringkat kedua adalah selir senior.
Kemudian selir muda di peringkat ketiga.
Dibawah selir muda barulah selir junior. Di belakang selir junior masih ada gelar meiren, zhaoxun, dan fengyi.
Selir Chen duduk berlutut di atas bantal empuk, roknya terbentang di belakang tubuhnya bagaikan bunga bakung biru yang sedang mekar.
Diam-diam dia mengamati Selir Xiao, saat itu Selir Xiao mengenakan rok polos, wajahnya tidak memakai riasan, namun dia malah terlihat lebih manis dari biasanya.
Hati Selir Chen sangat masam, dia berpura-pura berbicara dengan penuh perhatian.
"Kudengar kemarin malam saat menemani Yang Mulia Pangeran menghadiri pesta ulang tahun permaisuri, kakak tidak sengaja keracunan. Kakak Bai dan aku sangat khawatir. Kakak Bai sengaja memintaku datang untuk menjengukmu. Tetapi melihat wajahmu yang kemerahan ini, keadaan kakak seharusnya tidak terlalu parah, kan?"
Xiao Xixi masih ingin terus bermalas-malasan secara terang-terangan dengan memakai alasan sedang menyembuhkan diri, dia tidak boleh membiarkan orang lain melihat bahwa dirinya sudah lebih baik.
Dia langsung batuk ringan dua kali dan berpura-pura sangat lemah.
"Aku hanya kelihatannya cukup sehat, sebenarnya tubuhku masih sangat lemah. Tabib berkata kalau racun ini melukai tubuhku, aku harus beristirahat dan memulihkan diri dalam waktu yang sangat panjang."
Dia secara khusus menekankan kata 'beristirahat dan memulihkan diri' untuk menunjukkan bahwa dirinya membutuhkan istirahat yang tenang, apa pun yang terjadi jangan datang dan mengganggunya.
Tetapi Selir Chen salah sangka.
Kali ini Selir Xiao keracunan untuk pangeran. Selama dia belum sembuh, maka pangeran pun mempunyai alasan untuk terus datang mengunjunginya.
Selir Chen diam-diam mencengkeram sapu tangannya. Selir Xiao si jalang kecil ini sengaja pamer kepadanya!
Dia tersenyum palsu, "Tubuh kakak tidak sehat, tidak bisa berjalan-jalan. Sepanjang hari tinggal di dalam Aula Qingge ini pasti sangat membosankan, kan? Kebetulan aku tidak ada urusan apa-apa. Nanti aku akan datang menjenguk kakak setiap hari dan menemani kakak mengobrol, bagaimana?"
Dia sama sekali tidak peduli apakah Selir Xiao bosan atau tidak, dia hanya ingin mencari alasan untuk bisa sering datang ke Aula Qingge.
Akhir-akhir ini pangeran sering pergi ke Aula Qingge. Kalau dia lebih sering datang, mungkin dia bisa bertemu dengan pangeran di sini. Pada saat itu nanti dia pun bisa mengambil kesempatan untuk menunjukkan kesan baik di depan pangeran dan memenangkan perhatian darinya.