webnovel

Kisah Putri SANG KIAI

Season 1. Muhammad Barrak, pergi dari rumah karena merasa malu, sebagai putra Kiai dia tidak berguna dan hanya membuat kedua orang tuanya malu. Dia pergi dari rumah dengan dua tujuan, satu memperbaiki diri, dua supaya perjodohannya gagal. Apakah rencananya berhasil? Season 2. Chafiya Afrin Zahraya, adalah putri dari Barrak dengan istrinya tercinta, nama yang memiliki arti orang yang diperhatikan serta ramah, berani dan memiliki karakter yang kokoh. Gadis bercadar ini adalah motivator para pencari Tuhan juga penulis novel Religi. Suatu ketika dia terpesona oleh pemuda bernama Adib, yang tidak lain adalah santri dari Abah yang sudah menjadi Ustadz. Selain itu, editor Faris Hamzah juga sangat ambisius untuk mendapatnya. Namun, pemuda yang memikatnya adalah santri dari sang Abah. Gadis bercadar ini harus meredam perasaannya dalam-dalam, karena sang Abah memilih putra sahabatnya, pemuda yang tidak lain adalah dokter muda, anak dari seorang dokter ternama di Jakarta. Putra dokter itu bernama Muhammad Alif Raffa, pemuda tampan namun juga terkenal sering keluar masuk penjara akibat narkotika, walaupun dia seorang dokter. 'Aku meredam perasaanku, karena Abah. Semoga Allah memberikan jalan terbaik ketika aku memantapkan hati dan bersedia menikah dengan Mas Alif, karena aku ingat kisah cinta Abah dan Umi.' Bagaimana kisah putri Kiai ini? Apakah dia bisa jatuh cinta kepada Alif, yang memiliki kebiasaan buruk? Semoga menikmati cerita ini. Hanya di Kisah Putri Sang Kiai.

Ririnby · Sejarah
Peringkat tidak cukup
228 Chs

Penerbangan

Waktu berlalu setelah hari kemarin saling bermaaf-maafan, Fatih pergi lagi, ke tanah Mesir, Kairo. Pesawat akan lepas landas setengah jam lagi. Ia memutuskan menelepon Bilqis.

"Assalamualaikum ...." jawab dari suara lembut Bilqis.

"Wa'alaikumsalam, tersediakah Dik Bilqis menemaniku ditelpon ini, sambil menunggu panggilan penerbangan, masih ada waktu dua puluh tujuh menit," pinta Fatih.

"Silahkan...."

"Apa aku mengganggu?" tanya Fatih, layang suara Bilqis tertawa kecil. Fatih sangat penting dan merasa tidak nyaman dengan jantungnya terus berdebar, seperti ada pertempuran di depan.

"Jadi sekarang ini Gus akan berangkat?" tanya Bilqis basa basi.

"Iya, kamu gimana soal Skripsinya?" tanya balik dari Putra Kiai.

"E ... Ada sedikit takut, namun usaha dan optimis," tutur lembut dari gadis calon istrinya.

"Jangan lupa Doa, karna doa yang di ijabah akan memudahkan harapan, yakin saja Allah Maha mengabulkan," kata Fatih mengingatkan.

"Iya ...."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com