Mereka tidak saling berbicara sama sekali. Zain memperhatikan Sayyida.
'Betah sekali dia membisu, apa yang sebenarnya terjadi. Aku merasa tidak melakukan kesalahan. Dia tidak mengatakan apa pun mana aku tau? Letak kesalahanku. Padahal aku sudah sangat sweet lo ini. Aku juga baik kepada keluarganya. Entahlah,' umpat Zain dalam hati lalu memejamkan mata.
Tok!
Tok!
Zain membuka mata setelah mendengar suara pintu diketuk, Sayyida dan Zain saling menatap kemudian bangun. Sayyida melangkah cepat ke pintu sambil menyampingkan rambutnya.
"Da ... mau pinjam."
Ceklek.
"Maaf ya. Mau pinjam changer," ujar budenya. Sayyida segera mengambilkan dengan tersenyum.
"Lho, kenapa kok ada bantal dan selimut di sofa? Apa kalian tidak seranjang? Kalian tidak tidur bersama?" tanya bude.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com