webnovel

Kisah Putri SANG KIAI

Season 1. Muhammad Barrak, pergi dari rumah karena merasa malu, sebagai putra Kiai dia tidak berguna dan hanya membuat kedua orang tuanya malu. Dia pergi dari rumah dengan dua tujuan, satu memperbaiki diri, dua supaya perjodohannya gagal. Apakah rencananya berhasil? Season 2. Chafiya Afrin Zahraya, adalah putri dari Barrak dengan istrinya tercinta, nama yang memiliki arti orang yang diperhatikan serta ramah, berani dan memiliki karakter yang kokoh. Gadis bercadar ini adalah motivator para pencari Tuhan juga penulis novel Religi. Suatu ketika dia terpesona oleh pemuda bernama Adib, yang tidak lain adalah santri dari Abah yang sudah menjadi Ustadz. Selain itu, editor Faris Hamzah juga sangat ambisius untuk mendapatnya. Namun, pemuda yang memikatnya adalah santri dari sang Abah. Gadis bercadar ini harus meredam perasaannya dalam-dalam, karena sang Abah memilih putra sahabatnya, pemuda yang tidak lain adalah dokter muda, anak dari seorang dokter ternama di Jakarta. Putra dokter itu bernama Muhammad Alif Raffa, pemuda tampan namun juga terkenal sering keluar masuk penjara akibat narkotika, walaupun dia seorang dokter. 'Aku meredam perasaanku, karena Abah. Semoga Allah memberikan jalan terbaik ketika aku memantapkan hati dan bersedia menikah dengan Mas Alif, karena aku ingat kisah cinta Abah dan Umi.' Bagaimana kisah putri Kiai ini? Apakah dia bisa jatuh cinta kepada Alif, yang memiliki kebiasaan buruk? Semoga menikmati cerita ini. Hanya di Kisah Putri Sang Kiai.

Ririnby · Sejarah
Peringkat tidak cukup
228 Chs

Dibayar Gadis Bercadar

Waktu berlalu dan semua kembali normal. Setelah selesai mengantar Kiai, kini Barrak mulai tekun dia membaca kitab Fathul Muin. Setiaphari seperti itu sampai pas hari H.

Hari itu akhirnya tiba Barrak merasa sangat gugup saat akan maju dan para juri sudah menanti.

'Tangan dingin, keluar keringat rasanya kayak bertemu gadis impian. Barrak ... ayolah ... huh ... kamu putra Kiai, jangan lagi buat malu,' batinnya. Barrak pun melangkah maju dan mulai membaca kitab secara acak lalu mengartikan.

Dia sangat lancar saat membaca, lalu menerjemahkan, menjelaskan dan menjawab nahwu sorofnya, dengan benar, namun masih harus menunggu dua hari hasilnya.

"Alhamdulillah plong ...." gumamnya senyum sumringah. Matanya terbelalak, terbuka lebar saat melihat seorang nenek yang menyebrang saat keadaan sangat ramai.

Barrak melangkah panjang, berlari sekuat tenaga dia segera mendekap nenek itu berlari ke pinggir jalan.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com