"Aku kaget lo Mas, aku kira tuyul tapi berambut," canda Sofil, Azka tertawa.
"Jangan macam-macam Om, ketawain aku nanti kejatuhan cicak lo," tegur Alvin belum menutup mata, Sofil memindah posisi kaki, hewan melata itu jatuh didepannya. Sofil terkejut dan mengamati anak itu.
"Kebetulan Gus," ucapan Azka mengalihkan perhatian Sofil, Sofil hanya tersenyum.
"Oh, ya. Sebuah cinta, ternyata mempunyai kekuatan extra ya, Mas, kekuatan yang mengarahkan kepada hal positif dan kebaikan, bisa memotifasi sampai seperti itu," ujar Sofil, Azka hanya tertawa kecil.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com