Tiada yang menduga jika tamu yang bernama Azka akan mengajak dua putra Kiai untuk jalan-jalan dengan mobil mahalnya, dan berbuka bersama di sebuah kafe di kawasan Semarang.
Mobil masuk parkiran dan mereka semua masuk ke Masjid untuk solat asar, seperti biasa Sofil terlihat undur diri dari barisan setelah shalat.
"Om, kok tidak berdzikir?" tanya Alvin ikut duduk santai di depan taman Masjid.
"Kamu sendiri, kenapa tidak dzikir?" Sofil balik bertanya.
"Anak kecilkan mengikuti orang dewasa, apa lagi Om Putra orang alim, jadi aku ikut-ikutan lah," bantahan dan pembelaan diri dari Anak itu sangat mengejutkan Sofil.
"Duh, baru ini kata-kataku dibalik, jadi malu, apa lagi anak ini membicarakan popularitas Abah, tambah hilang nih muka," gumam Sofil ke arah lain.
"Nanti Om akan ketemu gadis, jika kita makannya di kafe sana. Nasbil akan ada di sana. Yakin deh sama aku, aku tidak bohong," ucapan Anak itu membuat Sofil berpikir dan nyengir.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com