webnovel
#ACTION
#COMEDY

Kisah Putri SANG KIAI

Season 1. Muhammad Barrak, pergi dari rumah karena merasa malu, sebagai putra Kiai dia tidak berguna dan hanya membuat kedua orang tuanya malu. Dia pergi dari rumah dengan dua tujuan, satu memperbaiki diri, dua supaya perjodohannya gagal. Apakah rencananya berhasil? Season 2. Chafiya Afrin Zahraya, adalah putri dari Barrak dengan istrinya tercinta, nama yang memiliki arti orang yang diperhatikan serta ramah, berani dan memiliki karakter yang kokoh. Gadis bercadar ini adalah motivator para pencari Tuhan juga penulis novel Religi. Suatu ketika dia terpesona oleh pemuda bernama Adib, yang tidak lain adalah santri dari Abah yang sudah menjadi Ustadz. Selain itu, editor Faris Hamzah juga sangat ambisius untuk mendapatnya. Namun, pemuda yang memikatnya adalah santri dari sang Abah. Gadis bercadar ini harus meredam perasaannya dalam-dalam, karena sang Abah memilih putra sahabatnya, pemuda yang tidak lain adalah dokter muda, anak dari seorang dokter ternama di Jakarta. Putra dokter itu bernama Muhammad Alif Raffa, pemuda tampan namun juga terkenal sering keluar masuk penjara akibat narkotika, walaupun dia seorang dokter. 'Aku meredam perasaanku, karena Abah. Semoga Allah memberikan jalan terbaik ketika aku memantapkan hati dan bersedia menikah dengan Mas Alif, karena aku ingat kisah cinta Abah dan Umi.' Bagaimana kisah putri Kiai ini? Apakah dia bisa jatuh cinta kepada Alif, yang memiliki kebiasaan buruk? Semoga menikmati cerita ini. Hanya di Kisah Putri Sang Kiai.

Ririnby · Sejarah
Peringkat tidak cukup
228 Chs
#ACTION
#COMEDY

Barakallah ...

Bohong jika Fatih tidak terpesona luar biasa. Wanita yang kini telah menjadi istrinya ini memang sangat mempesona walaupun hanya terlihat mata yang indah. Setelah acara ijab kabul selesai dilaksanakan beban berat itu terasa terangkat dengan sendirinya, perasaan lega dan bahagia.

Acara pernikahan yang digelar dengan sederhana namun banyak tamu penting. Doa restu dari para tamu menyertai dua pengantin.

Berbeda dengan putra Kiai Fattah yang satunya. Sofil malah bersembunyi, karena takut dengan Kiai Mad, tubuhnya dari tadi terasa panas dingin karena gugup.

Plung

Plung

Dia meraih ponselnya.

"Heri," gumamnya saat membaca nama kontak, lalu membuka chat.

[Hai bro ... bagaimana kabarmu? Lama kita tidak jumpa, hari ini aku dapat uang banyak ayo berpesta. Ayolah ... lihat nih.]

Chat itu disusul dengan foto beberapa arak terbaru dan termahal. Tak lupa juga si Heri memberi foto gadis sambil jongkok dan memamerkan gunung kembarnya. Sofil segera menghapusnya.