Keesokan paginya.
Ketika Gu Qingqing bangun, ia menemukan dirinya sedang berbaring di dalam pelukan Leng Sicheng. Kepala Leng Sicheng berada di atas bantal, sementara seluruh tubuhnya sendiri seperti seorang bayi yang dipeluk erat oleh lengan suaminya, wajahnya pun langsung menghadap tepat di depan dada Leng Sicheng.
Gu Qingqing mengangkat kepalanya, ia melihat janggut tipis dagu Leng Sicheng, dan memberikan kesan yang bersemangat. Pria itu mempunyai hidung mancung, kedua matanya tampak tertutup, membuat sorot matanya yang tajam dan dalam jadi tak terlihat. Sudut bibirnya yang mengerucut rapat selalu melengkung menjadi lengkungan sinis saat dia tidak tersenyum, tapi saat pria ini tersenyum, dia malah terlihat seperti mengejek.
Pria seperti ini, kejam tapi juga sensitif, dominan dan juga sombong, dia bukanlah pasangan yang bisa dikontrol oleh Gu Qingqing.
Gu Qingqing menggerakkan badannya, ia merasa seluruh tubuhnya sangat lengket, juga sangat pegal.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com