webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

KISAH CINTA RATU MAFIA - IDENTITAS BARU

Penerus bisnis peralatan militer canggih ingin menjadi aktris?!  Velina, cucu konglomerat di Kota Jet. Wanita yang telah berkeliling dunia mempelajari bela diri hanya untuk meneruskan perusahaan kakeknya!  Namun suatu hari gadis ini menggemparkan keluarganya.  "Eyang, aku mau menjadi seorang aktris!"  Velina pun menjadi aktris dengan nama samaran 'Nana'.  Tak ada orang yang tahu jati dirinya sebagai orang kaya, namun... Siapakah lelaki yang ingin mensponsorinya ini?  Daniel, seorang lelaki ‘kanebo’ yang mengidap penyakit ‘bucin’ tingkat stadium akhir, teman masa kecil Velina yang kembali mengejar sang gadis yang telah lama menghilang... Dia ingin membuat Velina menjadi icon baru dari perusahaan raksasanya, Garibaldi Conglomerate, hanya agar dapat lebih dekat dengannya! Terdengar menyenangkan, ya? Tidak juga.  Velina terkenal sebagai seorang pewaris yang hanya bisa bersenang-senang dan tak bisa apa-apa! Rumor mengatakan gadis ini pemain hati para lelaki...karena dia dekat dengan banyak pria mapan nan ganteng!  Eh, Velina dituduh mencoba membunuh presiden?? Apa lagi ini??  ------ "Kalau aku yang mensponsorinya, itu namanya cinta!" - Daniel, Bucin Tingkat Akut.   Dapatkah Daniel mengambil hati Velina? Cobaan apa yang akan menerjang karir Velina sebagai aktris?  Mampukah ia bertahan?  Baca hanya di "judulnya apa"

maiddict · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
581 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

Nasi Kotak Terbang

Daniel hendak menuliskan sebuah pesan balasan untuk Velina sebelum ia pergi untuk rapat siang itu, namun, sebelum lelaki itu sempat mengetikkan pesan balasan darinya, tiba-tiba saja ponselnya bergetar.

[TANGGUNG JAWAB!!!]

Daniel segera kembali membuka sebuah pesan masuk dari kekasih pujaan hatinya. Namun, begitu ia membaca isi pesan singkat itu, Daniel mengerutkan keningnya dalam-dalam.

Tanggung jawab?

Bagaimana aku bertanggung jawab padanya?

Lelaki itu mengetuk-ngetuk meja kerjanya sambil berfikir keras. Pandangannya terpaku pada dinding di mana ia menggangtungkan sebuah jam dinding antik.

Kemudian, sebuah senyuman yang semakin lama semakin melebar merekah di wajahnya yang biasanya terlihat dingin dan ketus.

Kemudian, tanpa membalas pesan dari Velina, Daniel segera menelepon seseorang.

Tok tok tok!

Aaron mengetuk pintu ruang kerja Daniel ketika lelaki dingin itu baru saja selesai membuat sebuah panggilan telepon.