webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

KISAH CINTA RATU MAFIA - IDENTITAS BARU

Penerus bisnis peralatan militer canggih ingin menjadi aktris?!  Velina, cucu konglomerat di Kota Jet. Wanita yang telah berkeliling dunia mempelajari bela diri hanya untuk meneruskan perusahaan kakeknya!  Namun suatu hari gadis ini menggemparkan keluarganya.  "Eyang, aku mau menjadi seorang aktris!"  Velina pun menjadi aktris dengan nama samaran 'Nana'.  Tak ada orang yang tahu jati dirinya sebagai orang kaya, namun... Siapakah lelaki yang ingin mensponsorinya ini?  Daniel, seorang lelaki ‘kanebo’ yang mengidap penyakit ‘bucin’ tingkat stadium akhir, teman masa kecil Velina yang kembali mengejar sang gadis yang telah lama menghilang... Dia ingin membuat Velina menjadi icon baru dari perusahaan raksasanya, Garibaldi Conglomerate, hanya agar dapat lebih dekat dengannya! Terdengar menyenangkan, ya? Tidak juga.  Velina terkenal sebagai seorang pewaris yang hanya bisa bersenang-senang dan tak bisa apa-apa! Rumor mengatakan gadis ini pemain hati para lelaki...karena dia dekat dengan banyak pria mapan nan ganteng!  Eh, Velina dituduh mencoba membunuh presiden?? Apa lagi ini??  ------ "Kalau aku yang mensponsorinya, itu namanya cinta!" - Daniel, Bucin Tingkat Akut.   Dapatkah Daniel mengambil hati Velina? Cobaan apa yang akan menerjang karir Velina sebagai aktris?  Mampukah ia bertahan?  Baca hanya di "judulnya apa"

maiddict · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
581 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

Melaksanakan Titah Kaisar

Evan hanya bisa melihat Chika yang pergi meninggalkannya dengan raut wajah yang kesal tanpa berdaya sedikit pun.

"Kau menyukai Chika, ya?" Tanya Marie tiba-tiba, setelah ia akhirnya dapat menebak apa yang sebenarnya tengah terjadi di antara dua rekan kerjanya itu.

Lelaki itu tak menjawab pertanyaan Marie, ia hanya melihat ke arah punggung Chika yang saat ini sedang mencuci piring, masih terlihat kesal karena pertanyaan yang ia ajukan sebelumnya.

***

"Siapa lelaki itu?!!" Tanya Marino dengan menggertak kan giginya, ketika ia tanpa sengaja melihat Chika yang sedang tersenyum sambil ia meletakkan sepotong kue dalam piring kecil dan sebotol minuman di salah satu meja.

Mereka terlihat mengobrol dengan akrab sebelum akhirnya Chika meninggalkan lelaki itu sendirian.

Namun, pandangan lelaki itu tak pernah lepas dari sosok Chika yang sudah pergi menjauh.

"Pelanggan Kafe Indigo, aku rasa," jawab Eva.

Wanita muda itu melirik Marino yang tengah memandang ke arah Kafe Indigo dengan geram.