webnovel

KISAH CINTA RATU MAFIA - IDENTITAS BARU

Penerus bisnis peralatan militer canggih ingin menjadi aktris?!  Velina, cucu konglomerat di Kota Jet. Wanita yang telah berkeliling dunia mempelajari bela diri hanya untuk meneruskan perusahaan kakeknya!  Namun suatu hari gadis ini menggemparkan keluarganya.  "Eyang, aku mau menjadi seorang aktris!"  Velina pun menjadi aktris dengan nama samaran 'Nana'.  Tak ada orang yang tahu jati dirinya sebagai orang kaya, namun... Siapakah lelaki yang ingin mensponsorinya ini?  Daniel, seorang lelaki ‘kanebo’ yang mengidap penyakit ‘bucin’ tingkat stadium akhir, teman masa kecil Velina yang kembali mengejar sang gadis yang telah lama menghilang... Dia ingin membuat Velina menjadi icon baru dari perusahaan raksasanya, Garibaldi Conglomerate, hanya agar dapat lebih dekat dengannya! Terdengar menyenangkan, ya? Tidak juga.  Velina terkenal sebagai seorang pewaris yang hanya bisa bersenang-senang dan tak bisa apa-apa! Rumor mengatakan gadis ini pemain hati para lelaki...karena dia dekat dengan banyak pria mapan nan ganteng!  Eh, Velina dituduh mencoba membunuh presiden?? Apa lagi ini??  ------ "Kalau aku yang mensponsorinya, itu namanya cinta!" - Daniel, Bucin Tingkat Akut.   Dapatkah Daniel mengambil hati Velina? Cobaan apa yang akan menerjang karir Velina sebagai aktris?  Mampukah ia bertahan?  Baca hanya di "judulnya apa"

maiddict · perkotaan
Peringkat tidak cukup
581 Chs

Korban Tabrak Lari 

Pagi itu, Marino berangkat ke kantornya agak lebih pagi daripada biasanya.

Bahkan, ia lebih memilih untuk membeli sarapan di kantor ketimbang harus bertatap muka dengan Velina di meja makan!

Rupanya, Marino masih agak sedikit mendendam dengan kejadian semalam, namun, ia sama sekali tak dapat berbuat apa-apa, huft…

Namun, di lain sisi, Marino juga tak berani melawan Velina dengan berlebihan, karena ia tak tahu hal lebih gila apa lagi yang sanggup dilakukan oleh adiknya itu apabila dia benar-benar murka.

"Kenapa terdengar suara berisik sekali di luar? Memangnya mau ada balapan atau bagai mana?" Tanya Franco dengan tidak suka, sambil ia menyuapkan roti panggangnya ke dalam mulutnya, langsung dengan tangannya, tidak mengunakan peralatan makan.

"Iya, tumben sekali," Ucap Nadine, menimpali perkataan ayahnya.

Sementara itu, Velina, yang mengerti apa yang sedang terjadi, menyunggingkan sebuah senyuman tipis.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com