webnovel

KISAH CINTA RATU MAFIA - IDENTITAS BARU

Penerus bisnis peralatan militer canggih ingin menjadi aktris?!  Velina, cucu konglomerat di Kota Jet. Wanita yang telah berkeliling dunia mempelajari bela diri hanya untuk meneruskan perusahaan kakeknya!  Namun suatu hari gadis ini menggemparkan keluarganya.  "Eyang, aku mau menjadi seorang aktris!"  Velina pun menjadi aktris dengan nama samaran 'Nana'.  Tak ada orang yang tahu jati dirinya sebagai orang kaya, namun... Siapakah lelaki yang ingin mensponsorinya ini?  Daniel, seorang lelaki ‘kanebo’ yang mengidap penyakit ‘bucin’ tingkat stadium akhir, teman masa kecil Velina yang kembali mengejar sang gadis yang telah lama menghilang... Dia ingin membuat Velina menjadi icon baru dari perusahaan raksasanya, Garibaldi Conglomerate, hanya agar dapat lebih dekat dengannya! Terdengar menyenangkan, ya? Tidak juga.  Velina terkenal sebagai seorang pewaris yang hanya bisa bersenang-senang dan tak bisa apa-apa! Rumor mengatakan gadis ini pemain hati para lelaki...karena dia dekat dengan banyak pria mapan nan ganteng!  Eh, Velina dituduh mencoba membunuh presiden?? Apa lagi ini??  ------ "Kalau aku yang mensponsorinya, itu namanya cinta!" - Daniel, Bucin Tingkat Akut.   Dapatkah Daniel mengambil hati Velina? Cobaan apa yang akan menerjang karir Velina sebagai aktris?  Mampukah ia bertahan?  Baca hanya di "judulnya apa"

maiddict · perkotaan
Peringkat tidak cukup
581 Chs

Janji Kelingking

Mereka menikmati barbekyu di restoran korea sampai tak ingat waktu.

"Hmmmm… Aku suka sekali kimchi ini!" Velina berseru sambil memasukkan potongan kimchi beserta daging panggang ke dalam daun selada.

"Ya, aku juga! Pemilik restoran ini berasal dari Pulau Jeju, rasa kimchinya memang beda dari di Seoul!" Mickey menerangkan.

"Oh ya? Aku baru tahu kalau kimchi banyak ragamnya" Daniel menyahut.

Dia memang bukan tipikal orang yang menikmati makanan. Baginya, makan apa saja tak masalah. Karena menghabiskan waktu hanya untuk memikirkan ingin makan apa, adalah sebuah beban baginya. Sama halnya dengan pakaian, gaya berpakaiannya cenderung berwarna gelap, karena dia tak suka menghabiskan waktu untuk memadu padankan pakaian di pagi hari sebelum pergi bekerja.

"Yep! Mungkin kita punya 200 jenis kimchi di Korea. Tapi yang paling populer ada 10 jenis. Ada Baechu Kimchi, Baechu Geotjeori, Bossam Kimchi, Baek Kimchi, Dongchimi, Chonggak Kimchi, Kkagdugi, Oisobagi…."

Sementara Mickey dengan asiknya panjang lebar menjelaskan berbagai jenis kimchi dengan sangat antusias, Daniel dan Velina asik melanjutkan menikmati daging panggang mereka.

"Hei.. hei hei! Sisakan itu untukku!" Mickey melotot. Ia menggunaan sumpit di tangannya untuk memukul sumpit Daniel yang hendak mengambil sepotong daging panggang untuk Velina.

Ternyata mereka berdua tidak mendengarkan penjelasannya. Mereka malah asik makan! Padahal, Mickey bukan jenis orang yang bisa makan sambil mengobrol. Ia harus menghentikan makannya sejenak agar ia bisa menjelaskan tentang kimchi pada dua temannya itu. 

Velina tersenyum melihat kelakuan mereka. Dia merasa seperti sedang mengasuh dua anak kecil jadinya.

Dia lalu mengambil sepotong daging mentah lalu meletakannnya di atas panggangan, kemudian menambahkan sepotong kimchi diatasnya. Hanya beberapa detik kemudian, dia meletakkan daging panggang beserta kimchi itu ke atas piring Mickey.

"Sudah sudah, masih banyak kok dagingnya, tak perlu berebutan."

Velina tak bisa menahan tawanya saat dia melihat Daniel cemberut padanya.

"Nih, tak perlu merasa iri begitu" Dia meletakkan potongan daging panggang lainnya ke atas piring Daniel, masih tetap berusaha menahan tawa. Sebuah senyuman lebar akhirnya terbentuk menghiasi wajahnya. 

Daniel merasa senang melihat potongan daging panggang dari Velina. Dia menatap daging panggang itu dengan penuh sayang, seolah-olah daging panggang itu adalah cinta dalam hidupnya.

Sudah berjam-jam mereka berada di ruangan VIP, perut mereka semua sudah kembung. Namun, Mickey terus menuangkan soju[1] ke gelas mereka masing-masing.

"Aduh! Makgeolli[2] yang tadi kamu pesan saja belum habis, kenapa sekarang nambah soju! Ini masih sore tahu!" Velina menggerutu sambil mengelus-elus perutnya.

Daniel mengangguk, mengiyakan Velina. Wajahnya memerah. Kedua pipinya terlihat seperti tomat merah. Dia terlihat sangat lucu ketika sedang mabuk. Padahal dia hanya meminum dua gelas soju.

"Nana, aku padamu!" Daniel membuat bentuk hati dengan kedua tangannya sambil mengerling genit pada Velina. 

Kelakuan Daniel jika sedang mabuk memang lucu sekali, dia bertingkah layaknya anak kecil, dengan nada suara yang dibuat-buat manja. 

Perilakunya kalau sedang tak sadar seperti ini sungguh berbeda dari sikapnya yang biasanya cuek dan terlihat dingin. Siapapun tak akan pernah menyangka jika sang big boss bisa bertingkah imut seperti ini. 

"Nado[3]!" Velina membuat tanda cinta dengan kedua tangannya menyatu di kepalanya. 

Dia lalu menatap ke arah Mickey, "Saranghaeyo, oppa[4]!" Dia lalu tertawa-tawa.

Menyadari kepalanya semakin berat, Daniel lalu memencet salah satu nomor cepat di ponselnya. Tak lama kemudian, dua orang pengawalnya memasuki ruangan.

"Kepalaku pusing. Bawakan aku sesuatu untuk meredakannya!" Daniel menunjuk-nunjuk kepalanya dan merajuk seperti anak kecil. 

Kedua pengawalnya berpandang-pandangan, berusaha menyembunyikan senyum yang hampir saja terlepas.

Mereka lalu menundukkan kepala mereka dengan hormat dan segera mencarikan obat penghilang mabuk untuk sang big boss.

Velina menggerutu pada Daniel, "Kamu ini sukanya menyusahkan orang saja! Huh!" Dia lalu memencet tombol di meja, dan seorang pelayan segera memasuki ruangan. 

"Tolong bawakan kami sup pereda mabuk, ya! Terima kasih!" Velina melambaikan satu tangannya pada pelayan itu sementara tangan lainnya menopang dagunya di meja. 

Pandangannya hanya tersisa 5 watt.

Sebenarnya, dia tidak semabuk itu. Hanya saja, beberapa hari terakhir ini pekerjaannya yang menumpuk dan melelahkan, membuatnya stress hingga tak bisa beristirahat.

Dengan dipicu oleh minuman beralkohol ini yang merilekskan otot-ototnya ditambah dia sedang bersama dengan teman-temannya, dia merasa dia dapat menurunkan kewaspadaannya sedikit.

Meskipun dia tahu, dia juga memiliki pengawal bayangan yang selalu mengikutinya. 

"Kalian ini sama menyusahkannya! Dasar amatir!" Mickey tertawa sambil terus meneguk soju.

Tak lama kemudian, si pelayan kembali dengan membawa pesanan Velina. Ia membawa tiga mangkuk sup untuk meredakan rasa pengar mereka.

Beberapa saat setelahnya, salah satu pengawal Daniel kembali dengan tiga buah minuman pereda mabuk.

Velina melihat jam. Sudah jam 11 malam. Ternyata, mereka lama juga menghabiskan waktu di restoran itu.

"Alright. Let's call it a night!" Velina menepukkan kedua tangannya. 

Daniel dan Mickey cemberut. Mereka benar-benar seperti anak kecil yang tengah asik bermain kemudian disuruh untuk segera tidur oleh orang tua mereka.

Velina tertawa, "Yuk ah, lain kali kan kita bisa ketemu lagi!" Velina berusaha merayu mereka.

"Janji kan?" Daniel memonyongkan bibirnya, satu tangan menopang dagu di meja dan tangan lainnya disodorkan ke arah Velina, semua jarinya dimasukkan, hanya menyisakan kelingkingnya saja. Meminta gadis itu untuk 'Janji Kelingking' dengannya. 

*********************

Soju[1] Arak beras khas Korea Selatan dengan kandungan alkohol 20-45%.

Makgeolli[2] Arak beras khas Korea Selatan dengan kadar alkohol rendah yang rasanya manis dan berwarna agak keruh.

Nado[3] Bahasa Korea Selatan yang artinya 'aku juga'.

Saranghaeyo, oppa[4] Aku cinta padamu

Oppa dalam bahasa korea bisa berarti kakak laki-laki atau kekasih.

kalau disini, kira-kira maksudnya Velina itu kakak atau kekasih ya? Hehehe...

Hmmm... kira-kira, Velina mending sama Daniel atau Mickey, ya?

Dua-duanya ganteng, meskipun beda ras.

Daniel memiliki pandangan dingin, bermata hijau dengan rambut hitam sedangkan Mickey bermata coklat hazel dengan rambut kecoklatan.

maiddictcreators' thoughts